Khofifah, Berpeluang Menangkan Capres Prabowo-Gibran, Satu Putaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Des 2023 15:27 WIB

Khofifah, Berpeluang Menangkan Capres Prabowo-Gibran, Satu Putaran

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Khofifah ini petarung. Ini catatan jurnalistik saya. Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama ini sudah tiga kali bertarung di Pilgub Jatim. Track recordnya hampir sama dengan Prabowo. 

Putra begawan ekonomi Sumitro ini saya catat salah satu tokoh politik yang memiliki karier panjang capres. Ia pernah maju sebagai calon presiden atau capres dan calon wakil presiden (cawapres) sebanyak empat kali.

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Jiwa petarung Khofifah dan Prabowo, tak ada yang menandingi di Indonesia. Masuk akal dalam pilpres 2024 kali ini, Khofifah mau menunjukan jiwa petarungnya di politik.

Ia praktis baru satu periode memimpin provinsi berpenduduk sebanyak 41.416.407 jiwa tersebar di 29 kabupaten dan 9 kota. 

Dalam beberapa kali mengikuti acara-acara formal, saya memotret perempuan yang akan berusia 59 tahun ini sering bicara tegas, jelas dan  argumentatif.

Selama memimpin provinsi Jatim lima tahun, saya mencatat gaya kepemimpinan sejuk. Apalagi disertai ciri lesung pipi. Ia cukup aspiratif dalam memimpin pemerintahan provinsi.

Saya memetik ada karisma atau wibawa padanya. Tercermin Khofifah seakan mempunyai kemampuan yang luar biasa. Terutama saat berkomunikasi di depan publik.

Selama menjadi gubernur, Khofifah tak pernah meninggalkan jejak konflik sosial yang besar. Misal sejumlah demonstrasi di Grahadi, umumnya bersumber  karena isu dari Jakarta, bukan kebijakan Gubernur.

Saat Khofifah, diberi penghargaan sebagai Tokoh Peduli Masyarakat Pesisir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, saya bahas dalam rapat redaksi di Surabaya Pagi, bukti, ia pemimpin perempuan yang merakyat.

Beberapa hari lagi, Khofifah akan lengser dari jabatannya. Tepatnya 31 Desember, jabatan Gubernur Jatim, dijabat Pj Gubernur. Praktis, Khofifah, bukan penyelenggara lagi. Masuk akal, ia ancer-ancer baru Januari 2024, ia bisa aktif menjadi tim sukses Prabowo-Gibran.

Mengingat pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur 2024) periode 2025-2030) baru dilaksanakan pada 27 November 2024.

Sementara pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024. Pemilu tanggal itu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di seluruh Indonesia.

Pada waktu bersamaan  dilaksanakan pula pemilihan umum presiden dan wakil presiden untuk periode 2024-2029. Apalagi kini ia sudah mendapat rekomendasi untuk maju sebagai calon gubernur Jatim dari tiga partai. Ketiga partai itu antara lain PAN, Gerindra, dan Demokrat.

Partai-partai lain mulai dari PKB, Golkar, hingga PPP telah melempar sinyal juga akan mendukung Khofifah di Pilgub Jatim tahun depan. 

Dengan dukungan beberapa parpol ini secara matematis, aman bagi Khofifah dukung capres Prabowo-Gibran, sekaligus maju Pilgub 2024.

Pertanyaannya, siapa figur yang berpotensi jadi lawan Khofifah di Pilgub Jatim 2024?

Peta partai yang belum menentukan cagubnya, PDIP dan NasDem. Diatas kertas, figur potensial yang menonjol dari PDIP Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi. Sementara dari NasDem Jatim belum ada politisi terandalkan.

Baca Juga: Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha Presiden RI, Khofifah: Penghargaan Ini di Persembahkan Untuk Warga Jatim

Kalkulasi awang awang ini masih harus dikonversi kursi berdasar torehan Pileg 2024. Aturannya, syarat mengusung calon minimal 20 persen. Artinya harus 24 kursi DPRD Jatim.

Mengacu pada perolehan Pileg 2019, hanya PDIP dan PKB yang bisa mengusung sendiri calon Gubernurnya.

Berdasarkan hasil survei sampai awal Desember, dominasi PDIP mulai digerogoti oleh Gerindra.

Politisi PKB seperti Halim Iskandar, dan Thoriqul Haq, ketokohannya menurut saya belum bisa beradu dengan Khofifah. Termasuk kader PDIP jagonya Megawati yaitu Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi.

Gus Ipul, meski masuk deretan selebtik di Jatim tampaknya kian melorot setelah turun "kasta" jadi Wali kota Pasuruan.

Catatan jurnalistik saya sejak pilgub dipilih rakyat, cagub yang diusung PDIP, tak pernah menang.

Di awal tahun 2018, cagub PDIP,  Gus Ipul-Anas diserang isu tak sedap. Akhirnya Gus Ipul dipasangkan dengan Puti Guntur Soekarno, trah Soekarno.

Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

dengan dukungan yang cukup kuat dari partai Demokrat, Golkar, dan Nasdem.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Saat itu hasil rekapitulasi  akhir Khofifah-Emil 10.465.218 suara (53,55%), sedangkan  Gus Ipul-Puti 9.076.014 suara 46,45% atau selisih 7,11%. Hasil ini, Khofifah-Emil berhasil unggul di 27 kabupaten/kota.

Gus Ipul-Puti kedodoran di daerah-daerah yang selama ini menjadi basis tradisional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selaku partai pengusung mereka. Di antaranya Kabupaten Banyuwangi, Ngawi, Magetan, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Mojokerto dan Nganjuk. Selain itu juga Kabupaten Sidoarjo, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Lumajang, Gresik, Lamongan, Probolinggo dan Kota Surabaya.

Kegigihan Khofifah, bermula ia berpasangan dengan Mudjiono (Kaji). Saat itu Khofifah, bisa meraih 24,82 persen suara. Padahal Kaji tak diusung Parpol besar, hanya PPP yang memiliki kursi di DPRD Jatim, selebihnya barisan Parpol non kursi.

Saat itu, Kaji, bisa ungguli cagub yang diusung PDIP, Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR) . Cagub PDIP hanya yang meraih 21,19 persen. 

Akhirnya Kaji melangkah ke putaran kedua bersama paslon pemenang di putaran pertama Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang diusung Demokrat-PAN. Saat itu  Karsa, memperoleh suara 26,44 persen. 

Bahkan Kaji nyaris memenangi Pilgub Jatim 2008 andai di putaran kedua tak 'dikerjai'  oleh penguasa saat itu. Indikasi ini, karena semua lembaga survei mengunggulkan Kaji namun rekapitulasi KPU Jatim justru memenangkan Karsa.

Karsa berbalik menang dengan 7.729.944 suara (50,20 persen), sedangkan Kaji 7.669.721 suara (49,80 persen). Ada selisih 60.223 suara atau 0,4 persen dan 506.343 suara dinyatakan tidak sah.

 Berdasarkan catatan jurnalistik saya diatas, prediksi saya Khofifah, yang punya spirit petarung, dalam pilgub 2024 nanti, Khofifah adalah politisi perempuan tanpa lawan. Ini bisa jadi modal awal Khofifah untuk memenangkan capres Prabowo-Gibran, satu putaran di Jatim. Mari kita ikuti  ([email protected])

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU