KPU Diminta Beberkan Sejumlah Kejanggalan Temuan AMIN

author Erick Kresnadi Koresponden Jakarta

- Pewarta

Jumat, 16 Feb 2024 15:48 WIB

KPU Diminta Beberkan Sejumlah Kejanggalan Temuan AMIN

i

Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Amin Subekti, bersama Anggota Dewan Pakar Bambang Widjojanto saat membeberkan kecurangan Pemilu 2024. (foto: erick)

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas Amin, Amin Subekti, bersama tim IT membeberkan sejumlah kejanggalan dalam pilpres 2024. Di depan puluhan wartawan dalam dan luar negeri, Jumat usai sholat Jumat (16/2/2024) tadi. Konferensi pers diselenggarakan di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan.

Dalam paparannya, Amin Subekti, juga menunjukan tabel tabulasi. "Pada saatnya kita beberkan terbuka bersama paslon 02 dan 03. KPU saya minta jujur, adil dan bermartabat. Kami juga melakukan penelusuran forensik," tegas Amin.

Baca Juga: Marsekal (Purn) Syaugi Alaydrus: Berpolitik Praktis itu Bukan Hal Gampang

Timnas Amin menemukan bukti penambahan suara dalam perhitungan real count di website Komisi Pemilihan Umum.

Sebanyak 335 laporan dari berbagai TPS berbeda antara angka tabulasi dengan website resmi KPU.

Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas Amin, Amin Subekti, mengatakan, Dewan Pakar Amin telah melakukan riset dan verifikasi data dengan memvalidasi formulir C1 dan data di website KPU.

Hasilnya, hanya dalam beberapa jam terdapat 335 laporan dari TPS, yang berbeda dengan hasil di KPU.

Subekti menyebut, Timnas AMIN melakukan riset setelah melihat dinamika yang berkembang di masyarakat, laporan melalui sosial media maupun whatsapp tentang adanya perbedaan angka di Form C1 dan website KPU.

Baca Juga: Sidang Gugatan AMIN Dimulai, Ada Salam-salaman Anies dan Kuasa Hukum Prabowo

Menurutnya, dari laporan tetsebut terdapat kenaikan suara secara sengaja dengan porsi yang berbeda-beda. Ia mencontohkan mulai dari paslon 01 mendapatkan tambahan suara 19,6%, paslon nomor 02, 65,5% san paslon 03 mendapat 15,4%.

Ia mengatakan, timnya melakukan riset dan verifikasi data dengan memvalidasi Formulir C1 dan data di website KPU.

Hasilnya, hanya dalam beberapa jam terakhir saja, terdapat sekitar 335 laporan dari berbagai TPS yang berbeda antara angka di tabulasi dengan dokumen pendukung berupa Formulir C1 yang diupload di website KPU.

"Sebanyak 335 laporan itu tersebar di 181 kota dan 36 provinsi. Jadi, terdapat perbedaan angka di Formulir C1 dan tabel di website KPU. Laporan ini hanya menjadi sampel dari riset Timnas AMIN," tambah Subekti.

Baca Juga: Usai Timnas AMIN, TPN Ganjar-Mahfud Ajukan Gugatan ke MK: Kita Siapkan Berkas Bukti dan 30 Saksi

"Kami melakukan pendalaman [masukan dari masyarakat baik melalui media sosial maupun whatsapp] apakah ini sesuatu yang terjadi (perbedaan angka seperti yang dikeluhkan masyarakat). Kami buka apa yang di website KPU, lalu mencoba memeriksa dalam beberapa jam terakhir, apakah ada sesuatu kelemahan dalam uploading," sebutnya.

Menurutnya, dari 335 laporan itu terdapat penggelembungan suara untuk semua paslon. Akan tetapi, proporsi penggelembungannya berbedap-beda. Misalnya, paslon 01 mendapatkan tambahan suara 19,6%, paslon 02 65%, dan paslon 03 15,4% di atas Formulir C1.

Ini yang kami temukan di website (KPU). Saya kira ini membuktikan bahwa apa yang dibicarakan masyarakat memang terjadi. Dan riset (verifikasi) ini bisa dilakukan semua orang, bisa menelusuri sendiri, dari sana akan kelihatan (adanya perbedaan angka di Formulir C1 dan website KPU). Ini contoh, akhirnya tudingan penggelembungan suara ada buktinya," pungkasnya. jk/erk/rmc

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU