Dinkes Jatim Galakkan Sub PIN Polio Putaran Kedua, Ajak Kolaborasi TP PKK hingga Fatayat NU

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Rabu, 21 Feb 2024 20:32 WIB

Dinkes Jatim Galakkan Sub PIN Polio Putaran Kedua, Ajak Kolaborasi TP PKK hingga Fatayat NU

i

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono. SP/AINI

SURABAYAPAGI, Surabaya - Dalam upaya keras untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular, khususnya polio, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) menggalakkan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio putaran kedua secara serentak di seluruh wilayah Bumi Mojopahit.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan imunisasi novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) kepada semua anak usia 0-7 tahun, tanpa terkecuali, demi melindungi mereka dari ancaman polio.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy: Transformasi Digital dalam Reformasi Birokrasi Jadi Kunci Keberhasilan Jatim

"Sub PIN Polio dilaksanakan sebanyak 2 putaran, yaitu putaran pertama mulai 15 - 21 Januari 2024 dan putaran kedua mulai 19-25 Februari 2024," kata Erwin, di Surabaya, Rabu, (21/2/2024).

"Teruntuk yang memiliki anak usia 0-7 tahun, segera bawa anaknya ke posyandu, puskesmas, dan pos imunisasi terdekat lainnya untuk mendapatkan imunisasi tetes polio," ujar pria yang telah meraih gelar Profesor di Universitas Airlangga beberapa waktu yang lalu itu.

Diketahui, pada kegiatan Sub PIN Polio putaran pertama yang dilaksanakan serentak di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur sebanyak 4.700.636 anak (105,93 persen) dari jumlah sasaran anak usia 0-7 tahun sebanyak 4.437.679 anak.

Sedangkan, capaian jumlah anak yang diimunisasi pada putaran kedua Sub PIN Polio per 19 Februari 2024 telah mencapai 1.228.912 anak, atau sebesar 27,69 persen dari total sasaran anak usia 0-7 tahun di Jawa Timur.

Meskipun masih ada jarak untuk mencapai target penuh, langkah ini menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga kesehatan generasi masa depan.

Menurut orang nomor satu di lingkungan Dinkes Jatim ini, Polio ini sebuah penyakit menular serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan, dapat dicegah melalui imunisasi yang tepat dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga: Kadis Kominfo Jatim Sherlita Buka Rakor Pembinaan KIM se Jatim

"Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank, membuang sampah popok bayi di tempat sampah dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air merupakan hal penting yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan virus polio ini," himbau Erwin.

Ia juga menjelaskan bahwa masa inkubasi polio ini cukup singkat, sekitar 3-6 hari, menandakan pentingnya deteksi dini dan tindakan cepat. Tak luput, ia menekankan bahwa jika ada gejala seperti demam, kelelahan, atau kelumpuhan, penting untuk segera mencari bantuan medis.

"Jika menemui gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," paparnya.

Sementara itu, guna menyukseskan Sub PIN Polio, pihaknya telah bekerja sama dengan 38 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, serta melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi dengan berbagai pihak terkait.

Baca Juga: Dindik Jatim Kaji Kebijakan Soal Seragam Sekolah Baru

Lebih lanjut, Erwin membeberkan Dinkes juga melakukan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Sub PIN dengan mitra kesehatan seperti TP. PKK, Mulimat Nu, Fatayat NU, Aisiyah, Nasiyatul Aisiyah Kab/kota se-Jawa Timur, dan KOMDA KIPI 38 Kab/kota.

Logistik vaksin polio juga telah disebarkan ke seluruh wilayah, memastikan bahwa tidak ada anak yang terlewatkan dalam upaya ini.

"Kami berharap dengan kolaborasi semua pihak terkait, Sub PIN Polio putaran kedua dapat berjalan lancar dan semua anak usia 0-7 tahun dapat divaksinasi, sehingga kesehatan mereka terjaga dengan baik," pungkasnya.Ain

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU