Pemilu Usai, Belum Ada Caleg yang Masuk RSJ Menur

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Selasa, 27 Feb 2024 20:54 WIB

Pemilu Usai, Belum Ada Caleg yang Masuk RSJ Menur

i

Kondisi kamar RSJ Menur yang disediakan untuk pasien ODGJ khusus caleg gagal yang perlu penanganan secara intens.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemilihan umum (Pemilu) 2024 serentak telah digelar di seluruh wilayah Indonesia. Hanya saja, hasil resmi rekapitulasi suara belum diumumkan oleh penyelenggara pemilu. Meski begitu, masih saja ada beberapa caleg yang gagal maju kerap terganggu kejiwaannya, bahkan sampai ada yang tampil ala anggota dewan dengan berjas, yang videonya viral di media sosial. Apakah caleg di Jatim ada yang sudah masuk rawat di Rumah Sakut Jiwa Menur?

Seperti yang diketahui bersama, pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali ini kerap menyisakan permasalahan psikologis para peserta pemilu.

Baca Juga: Kerap Mendengar Bisikan Gaib, Pria Paruh Baya di Surabaya Hendak Bunuh Diri

Salah satunya yang kerap terjadi yakni kasus caleg (calon legislatif) mengalami depresi hingga guncangan kejiwaan akibat hasil suara tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Dari pantauan Surabaya Pagi, di RSJ Menur yang berada di Jalan Menur, Selasa (27/2/2024) siang kemarin, tak tampak kegiatan yang mencolok caleg-caleg yang berobat di rumah sakit jiwa milik Provinsi Jatim itu. Hanya ada beberapa pasien yang terlihat keluar dari ruang pelayanan di RSJ Menur.

Ternyata, hingga Selasa kemarin, belum ada Caleg di Jatim yang dirawat di RSJ Menur. Hal ini diungkapkan Direktur Utama RSJ Menur drg Vitria Dewi, saat ditemui Surabaya Pagi, Selasa (27/2/2024).

Menurut Vitria, sampai Selasa, (27/2/2024) belum ada caleg yang melakukan konsultasi secara intens.

"Masih aman, sampai hari ini (kemarin, red) baik petugas (partai/tim sukses) maupun caleg belum ada yang berobat ke RSJ Menur," kata Vitria.

Meski begitu, lanjut Vitria, dari data yang masuk di RSJ, tidak terdata profesi pasien yang sedang berobat."Ya memang dari data kami sendiri tidak tertulis profesi si pasien," lanjutnya.

Menurutnya, secara khusus pihak rumah sakit tidak bisa mendeteksi pasien baru dari kalangan caleg karena data pasien yang terekam hanya nama, usia dan pekerjaan.

Sedangkan untuk caleg sendiri bukan masuk dalam kategori pekerjaan. "Tentunya pelaporan itu dari pihak keluarga, oo ini dari caleg atau bukan," jelasnya.

Sedikit cerita, pada pemilu 2019 silam juga tidak ada pasien dari caleg yang mengalami gangguan jiwa berobat di RSJ Menur ini.

"Entah dari pihak keluarga yang malu atau sigma dari masyarakat yang kerap memandang sebelah mata soal kesehatan mental ini. Yang jelas sebelumnya juga tidak ada (caleg) yang berobat kesini. Sepertinya mereka lebih memilih langsung ke klinik-klinik praktek psikiater terdekat yang ada di wilayah mereka," terangnya.

Selain itu, Vitria juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa secara langsung melakukan jemput bola, yakni dengan mengunjungi pasien secara langsung karena memang ada perundangan-undangannya.

"Bukannya pihak kami tidak mau, tapi sudah tercatat dalam undang-undang kalau persetujuan medis harus dari pihak keluarga utamanya atau inti, jika tidak ada baru boleh pejabat daerah tersebut," papar Vitria.

Baca Juga: Alami Depresi, Ibu Rumah Tangga Ceburkan Diri ke Sungai Brantas

Perlu diketahui, berdasarkan undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, pada Pasal 21 ayat 3 berbunyi jika dalam hal ODGJ dianggap tidak cakap dalam membuat keputusan, sehingga persetujuan tindakan medis dapat diberikan oleh pihak keluarga.

Diantaranya suami/istri, orang tua, anak, atau saudara sekandung paling sedikit berusia 17 tahun, wali atau pengampu, atau pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ia juga menyebut jika petinggi partai juga tidak diperbolehkan memberikan persetujuan medis bagi pasien ODGJ.

"Kalaupun nantinya ada petinggi tertentu, contoh partai A melaporkan kalau ada anggota calegnya yang mengalami depresi perlu penjemputan, tentunya kami tidak bisa," terang Vitria.

 

Beri Layanan 'Ojo Bingung'

Oleh karena itu, RSJ menur menyediakan layanan konsultasi psikologis melalu website dan telepon bernama 'Ojo Bingung'.

Baca Juga: Pemeran Wanita Video Kebaya Merah Ternyata Pasien RSJ Menur

"Untuk tahapan layanan 'Ojo Bingung', diawali dengan screening kesehatan mental melalui website sihatiojobingung.com. Nantinya setelah hasil sudah muncul, bisa dilanjutkan konsultasi dengan psikolog melalui telepon," tuturnya

Kembali menambahkan, di RSJ Menur sendiri tidak ada layanan khusus bagi para Caleg. Semuanya pelayanan dan fasilitas sama dengan pasien lain. "Yang membedakan pelayanan sesuai kelas yang diambil," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur RSJ Menur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr Benediktus Elie mengungkapkan menurut data dari RSJ, sampai saat ini belum ada laporan caleg gagal yang alami depresi.

“Untuk laporan data pasien berlatar belakang caleg gagal sejauh ini belum ada, dan kami harap tidak ada,” kata Benediktus.

Meskipun pihak RSJ Menur tidak menerapkan perlakuan khusus, masyarakat tetap bisa memilih beragam fasilitas pengobatan seperti VVIP, VIP, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3.

Saat ini, RSJ Menur memiliki 357 tempat tidur. Jumlah tersebut termasuk untuk pelayanan jiwa maupun non jiwa. ain/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU