Home / Opini : Jumat Berkah

Bulan Ramadhan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Feb 2024 20:23 WIB

Bulan Ramadhan

Beberapa hari lagi, kita umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan? Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Muslim.

Selain sebagai bulan ibadah dan pembersihan diri, juga merupakan waktu untuk meningkatkan kualitas kehidupan spiritual dan sosial kita.

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (12): Tombo Ati

Ada banyak keutamaan bulan Ramadhan yang membuat spesial dan berbeda dengan bulan lainnya.

Pengalaman saya, selama bulan Ramadhan, kita akan belajar tentang banyaknya kesabaran, empati, pengendalian diri, berbagi kebaikan, dan banyak hal positif lain.

Selain ibadah, selama bulan ramadhan, seluruh umat muslim diharuskan untuk menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam.

Sehingga dengan kondisi demikian, tubuh kita bisa terhidrasi. Untuk mengatasinya, kita butuh vitamin hariannya.

Apalagi ada kewajiban untuk meningkatkan volume ibadah. Terutama bangun di pertengahan malam untuk santap sahur. Pendeknya, saat ramadhan, membuat pola tidur kita tidak teratur.

Juga ada pola makan, baik saat berbuka maupun makan sahur.

Ada kebiasaan saya, tidak langsung mengkonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa. Ini akan menyebabkan perut menjadi sesak.

Saya membiasakan makan makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengkonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.

Baca Juga: Meriah, Lomba Patrol Ramadhan Diikuti Ratusan Pelajar dan Karang Taruna Se Kota Mojokerto

Saya selalu teringat wejangan ulama. Nasihatnya bahwa terdapat tiga golongan manusia pada umumnya dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Golongan pertama, ada orang orang yang begitu sedih dengan kedatangan bulan Ramadhan. Mereka seperti orang yang mau mati kala mengingat segala kesenangan dan aktivitas duniawi mereka akan segera sirna. Artinya, tidak bisa lagi menikmati hidangan lezat di siang hati. Dan masih berhaus-haus menanti saat berbuka.

Mereka ini golongan yang paling merugi diantara seluruh umat manusia.

Golongan kedua adalah umat muslim yang biasa-biasa saja. Mereka tidak tahu dengan keberadaan Ramadhan. Juga tidak tahu bahwa Ramadhan sebentar lagi datang, tidak mau peduli mempersiapkan kesibukan di bulan Ramadhan. Sebaliknya mereka malah sibuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk idul fitri, melengkapi isi lemari es mereka, memenuhi lemari mereka dengan pakaian-pakaian baru. Mereka lupa akan esensi utama dari bulan Ramadhan sehingga tanpa sadar mereka pun melupakan bulan Ramadhan. Mereka tidak benci dab tidak pula senang dengan adanya bulan ini, mereka menjadikan Ramadhan layaknya sebelas bulan lainnya.

Golongan ketiga adalah orang-orang yang begitu rindu dengan bulan Ramadhan. Kadang, tiga bahkan enam bulan sebelumnya mereka sudah terngiang-ngiang dengan kedatangan bulan ini. Sibuk, semakin sibuk di hari-hari menjelang bulan Ramadhan. Termasuk sibuk mempersiapkan segala hal agar mereka siap di kala Ramadhan tiba. Mereka menyiapkan mushaf untuk mereka khatamkan. Ada yang ganti dengan yang baru agar mendapat semangat baru ketika membacanya, atau paling tidak memperbaharui sampulnya.

Baca Juga: Ahli: Waktu Minum Kopi yang Pas Ketika Bulan Ramadhan

Mereka juga siapkan baju terbaik untuk di pakai kala menghadap rabbnya di hari-hari bulan agung ini. Juga cuci sarung-sarung dan bersihkan mukena-mukenanya. Semoga kita semua termasuk golongan ketiga sambut bulan ramadhan. Amiin. ([email protected])

 

Oleh:

Hj Lordna Putri

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU