Jelang Ramadhan, Ampel Mulai Diserbu Peziarah, Harga Kurma pun Perlahan Melejit

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Jumat, 01 Mar 2024 21:09 WIB

Jelang Ramadhan, Ampel Mulai Diserbu Peziarah, Harga Kurma pun Perlahan Melejit

i

Pedagang kurma di kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya pada Jumat (1/3/2024) kemarin mulai diserbu pengunjung, khususnya pedagang kurma yang paling banyak dicari. SP/Aini

Bulan Ramadan tinggal hitungan saja, biasanya bulan penuh keberkahan ini identik dengan mempersiapkan pernak-pernik yang berkaitan dengan Ramadhan, salah satunya kurma. Karena memang, disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berbuka puasa dengan buah kurma sebagai pembuka. Di Surabaya, pusatnya ada di Wisata Religi Sunan Ampel yang berada di Kawasan Ampel. Bahkan, sejak Jumat (1/3/2024) kemarin, Ampel sudah dijubeli masyarakat baik yang hendak ziarah di makam sunan Ampel atau belanja kebutuhan menjelang Ramadhan. Berikut laporan wartawan Surabaya Pagi, Nur Aini, dari Ampel, Surabaya.

 

Baca Juga: Meriah, Lomba Patrol Ramadhan Diikuti Ratusan Pelajar dan Karang Taruna Se Kota Mojokerto

Jumat (1/3/2024) siang kemarin, seusai Sholat Jumat, Surabaya Pagi melongok Wisata Religi Sunan Ampel yang berada di Kawasan Ampel Surabaya. Suasana masyarakat menyambut bulan Ramadhan sudah mulai kerasa. Bahkan, para pedagang sudah memperbanyak aneka barang-barang dan pernak-pernik ala Arab dan Timur Tengah seperti kurma, pakaian muslim, gamis, hijab, hingga minyak wangi.

Bahkan, hingga pukul 15:00 WIB, hilir mudik masyarakat mulai berdatangan. Mereka ada yang berziarah ke Makam Sunan Ampel, yang kebetulan sedang digelar Haul Agung Sunan Ampel, mulai 1 Maret hingga 3 Maret 2024. Hal itu tertulis di pintu masuk Wisata Religi Sunan Ampel.

Sebelum berziarah, kebanyakan beberapa pendatang mampir belanja pernak-pernik yang sepanjang 300 meter menuju Masjid, berjejer beraneka ragam penjual. Ada juga yang berniat berbelanja kebutuhan menjelang di bulan Ramadhan. Salah satunya kurma, yang sedang diburu warga Surabaya dan sekitarnya.

Tak heran, karena banyaknya permintaan, tidak hanya harga beras, harga kurma di Ampel juga naik sekitar 10 persen. Ini berlaku untuk seluruh pedagang yang menjual kurma di sepanjang wisata religi Sunan Ampel.

Lufti, pemilik toko kurma yang berada didekat pintu masuk masjid Sunan Ampel itu mengaku harga kurma dengan berbagai jenis perlahan naik. "Baru-baru ini naiknya, kalau perkilo-nya bisa naik rata-rata Rp1.000 hingga Rp5.000. Tergantung jenis kurma juga," kata Lutfi, saat ditemui Surabaya Pagi, Jumat (1/3/2024).

Menurut Lufti, harga kurma saat ini rata-rata perkilogram mulai Rp 40 ribu. "Untuk kualitas yang biasa atau standart ya sekitar 40 ribu perkilo sampai 60 ribu. Kalau yang premium kualitasnya bagus bisa sampai diatas 100 ribu," ujarnya sembari melayani pelanggan.

 

Kurma Mesir Dicari

Lanjut Lufti, ia menjual beberapa jenis kurma yang berasal dari Madinah, Mesir, India, Iran, Tunisia, dan lainnya. "Disini paling banyak dicari itu Kurma Mesir, karena memang dagingnya tebal, rasanya enak, tidak terlalu manis, harga juga tidak terlalu mahal. 40 ribu sudah dapat satu kilo," ungkap penjual generasi kedua ini.

Ia juga menyampaikan bahwa pembeli kurma tidak perlu khawatir karena bisa membeli sesuai takaran yang diinginkan. "Ini tidak harus beli 1 kilo, kalau mau beli 500 gram boleh, 250 gram juga Monggo. Kebetulan ini yang didepan, sudah ada kemasan 250 gram. Karena rata-rata maunya langsung dikemas di plastik mika seperti ini mbak. Ini cuma 10 ribu, kurma Mesir. Monggo dicoba," celotehnya.

Masih menurutnya, puncak kepadatan pembeli kurma terjadi pada pertengahan bulan puasa ramadan. "Justru kalau awal puasa, sepi. Mulai ramai waktu Nuzulul Qur'an dan seterusnya itu mulai ramai terus," jelasnya.

 

Baca Juga: Ahli: Waktu Minum Kopi yang Pas Ketika Bulan Ramadhan

Omzet Diatas Rp 5 Juta Sehari

Lutfi juga mengaku bahwa keluarganya sudah berjualan sudah lebih dari 20 tahunan. Sehingga saat hafal bentuk kondisi pasang surutnya penziarah di kawasan religi tersebut.

Terkait omzet, jika kondisi ramai saat bulan suci, Lufti mampu mengantongi sehari rata-rata diatas 5 juta. "Sabtu Minggu biasanya ramai penziarah dari luar kota. Ya (omzet) kotornya sekitar diatas 5 juta sampai 10 juta juga pernah," akunya.

Sementara itu, Umik Mulyanti pedagang kurma grosir juga mengaku harga mulai naik, terutama dalam kemasan kardus dengan berat 10 kilogram,

"Perkardusnya ini yang berat 10 kilo, naiknya mulai 5 ribu bahkan bisa 10 ribu. Kalau harganya sendiri perkadus variatif ya, mulai 250 ribu itu sudah dapat," jelasnya.

 

Perlengkapan Ibadah

Baca Juga: Tarawih Hari Pertama, Ribuan Jamaah Banjiri Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya

Selain Kurma, kebutuhan yang banyak dicari saat Ramadan maupun menjelang lebaran seperti aksesoris perlengkapan sholat, tasbih, sajadah, mukenah, baju muslim/Koko, gamis, harganya masih stabil.

Tim Surabaya Pagi juga  bertanya ke beberapa penjual, dengan kompak belum ada kenaikan harga yang signifikan.

Disisi lain, pantauan Surabaya Pagi di lokasi kondisi wisata religi Sunan Ampel tampak tidak terlalu padat di siang hari. Namun, ketika memasuki jadwal sholat ashar, mulai penziarah mulai terlihat berdatangan.

Semakin sore, juga terlihat pengunjung atau penziarah mulai berdatangan bersama rombongan menggunakan kendaraan bis. Namun, banyak juga pengunjung dari sekitar kota Surabaya sendiri.

Banyaknya pengunjungnya tentunya bukan tanpa alasan, ternyata mulai hari ini Jumat hingga Minggu (1-3 Maret 2024) bertepatan dengan Haul Agung Sunan Ampel yang ke 547 tahun.

Salah pengunjung dari Dukuh Pakis yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengaku datang bersama keluarganya. "Iya, ini mau ngaji bareng, Alhamdulillah hari ini ada waktu," pungkasnya. ain/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU