Gus Samsudin 'Senang' di Bui, Kini Ajak Videografer dan Editornya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Mar 2024 20:30 WIB

Gus Samsudin 'Senang' di Bui, Kini Ajak Videografer dan Editornya

i

Penampakan Gus Samsudin dengan mengenakan baju tahanan Polda Jatim, bersama dua rekannya bagian videografer dan editor, Selasa (5/3/2024).

Soal Konten Tukar Pasangan, Raup Keuntungan Rp 100 Juta

 

Baca Juga: PNS di Tulungagung Digerebek Pesta Narkoba di Surabaya

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Terkait video konten tukar pasangan yang tersebar di media sosial dengan tersangka Gus Samsudin. Kini, Polda Jatim kembali menetapkan dua tersangka baru. Mereka adalah videografer dan editor video yang menyusul Samsudin masuk ke Bui.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, penambahan 2 tersangka baru itu masih terkait konten Gus Samsudin. Keduanya adalah videografer berinisial FW (19) asal Trenggalek, dan editor video berinisial FK (24) asal Batang, Jawa Tengah.

"Keduanya ditetapkan tersangka sejak Senin (4/3) kemarin ya dan sudah ditahan," kata Dirmanto ditemui wartawan di Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim, Selasa (5/3/2024).

Terkait kemungkinan adanya tersangka lain, Dirmanto menyatakan penyidik masih mendalami.

"Masih didalami penyidik ya, sementara yang masih jadi tersangka ada 3 orang, apabila ada tambahan tersangka akan disampaikan. Yang 2 ini ditahan dan jadi tersangka sejak Senin (4/3/2024)," ujarnya.

 

Untung Rp 100 Juta

Dirmanto menegaskan, motif Samsudin, FW, dan FK bertujuan untuk mencari keuntungan. Terutama agar layanan pengobatan mereka di Blitar kian ramai.

"Untuk menaikkan subscribers-nya, juga membuat konten berharap supaya tempat pengobatan dia di Blitar tambah laris, tambah laku, dan diminati banyak orang. Dia (Samsudin) Rp 100 juta (keuntungan) per bulan, itu dari seluruh konten," tuturnya.

Sementara, kata Dirmanto, ahli agama belum dimintai keterangan terkait hal itu. Meskipun sebelumnya MUI telah buka suara perihal konten Gus Samsudin yang dinilai menyesatkan.

"Ahli sosiologi bahasa sudah, yang ahli agama dan lainnya menyusul. Sementara penerapannya masih ITE. Ya bisa jadi petunjuk bagi penyidik untuk lebih aktif lagi dalam memeriksa dan mendalami kasus ini," katanya.

 

Samsudin Senang Dipenjara

Baca Juga: Kapolda Perketat Pengamanan di Banyuwangi

Sementara itu, tersangka video pengajian boleh tukar pasangan, Gus Samsudin mengaku senang dipenjara. Dia ikhlas menjalani hukuman. Pernyataan itu dilontarkan Gus Samsudin sesaat sebelum menjalani pemeriksaan lanjutan.

"Saya rida dan saya ikhlas dengan apapun yang Allah berikan kepada saya. Kalau ini memang yang terbaik, saya rida karena saya ingin mendapatkan rida Allah," kata Samsudin kepada awak media, Selasa (5/3/2024).

"Penyesalan untuk hal yang buruk mungkin iya, kalau kita yakin itu dakwah, nggak ada satupun yang kita sesali," imbuhnya.

 

MUI: Samsudin, Aliran Sesat

Terpisah, MUI mengapresiasi pihak Polda Jatim yang telah menetapkan Gus Samsudin sebagai tersangka kasus video pengajian viral bolehkan tukar pasangan antarjemaah.

Ketua MUI Jatim KH Mutawakkil 'Alallah menyebut, apa yang dilakukan Samsudin merupakan aliran sesat.

"Itu aliran sesat dan menyesatkan warga," ujar Kiai Mutawakkil.

Baca Juga: Kapolda Jatim Resmikan Gedung Hiperbarik Hasta Brata Batu

Kiai Mutawakkil meminta semua warga tidak mengindahkan ajaran dari Samsudin. Ia juga menyebut Samsudin tidak pantas dipanggil gus.

"Untuk literasi keagamaan, agar tidak gunakan nomenklatur keagamaan untuk konteks yang tidak pas, seperti nyebut Samsudin dengan Gus atau penggunaan kiai dan lainnya," kata Kiai Mutawakkil.

Menurut Kiai Mutawakkil, seseorang yang dipanggil Gus harus jelas keturunannya. Gus merupakan panggilan untuk anak kiai atau ulama.

"Gus itu panggilan untuk anak kiai, nasabnya jelas," tegasnya.

Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim ini juga meminta warga selektif dalam memilih seseorang untuk panutan agama. Hal itu agar warga bisa mendapat ajaran-ajaran islam yang sesuai kaidah agama dan tidak melenceng dari Al-Qur'an.

"Carilah panutan agama yang sanad keilmuannya jelas, sosoknya jelas. Jangan sampai membuat kegaduhan di masyarakat dengan ajaran-ajaran yang melenceng," ujar Kiai Mutawakkil.

"Untuk teman-teman media juga tentu kami imbau agar tidak mudah menyematkan kata gus atau kiai kepada orang yang nasabnya tidak jelas," tandasnya. byb/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU