Perekonomian Menurun, Penjualan Mobil Mewah Eropa di Korsel Ikut Ambles

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Apr 2024 13:25 WIB

Perekonomian Menurun, Penjualan Mobil Mewah Eropa di Korsel Ikut Ambles

i

Ilustrasi. Penampilan mobil mewah eropa yang ada di Korea Selatan. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Semenjak pemerintah setempat Korea Selatan (Korsel) menerapkan aturan pemasangan pelat nomor berwarna hijau untuk mobil perusahaan senilai lebih dari 80 juta won (Rp 939,8 jutaan) membuat penjualan sederet merek mobil mewah Eropa disana menjadi amblas.

melansir Korea Times pada Kamis (18/04/2024), perubahan tersebut mulai berlaku sejak awal tahun 2024. Diketahui, langkah ini diambil oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan demi menghalangi pemilik bisnis mengakali pajak supercar dengan mendaftarkannya sebagai kendaraan perusahaan.

Baca Juga: RSPB Hadirkan Layanan Luxury Pasien VIP Pakai BMW X5 dan BMW X3

Akibat kebijakan tersebut, kini tampaknya para pembeli tidak berminat jika mobil mewahnya ditandai secara gamblang sebagai bukan milik mereka. Hal itu dapat terlihat dari rilis data terbaru Asosiasi Importir & Distributor Mobil Korea (KAIDA) yang menunjukkan ambruknya angka kendaraan mewah hasil impor.

Pada bulan Maret, pendaftaran mobil mewah hanya mencapai 3.868, di mana nominal tersebut turun 31,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Bentley menjadi perusahaan kendaraan mewah paling terpuruk dalam menghadapi kondisi ini. Pasalnya, jumlah kendaraan yang didaftarkan dari mereknya di Negeri Ginseng kini anjlok 77,4 persen sepanjang kuartal pertama tahun 2024 dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Gegara ‘Dizalimi’ Google Maps, Viral Video Mobil Terjebak Nyasar di Gang Sempit

Lebih lanjut, diketahui juga tanpa mengkhususkan mobil mewah, data mobil impor yang terdaftar pada bulan Maret sebenarnya mengalami lonjakan tipis 6 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, untuk pertama kalinya porsi mobil perusahaan berada di angka rendah 28,4 persen. Tahun lalu, impor kendaraan milik perusahaan mencapai hampir 40 persen dari keseluruhan jumlah kendaraan yang didaftar.

Baca Juga: Perlu Diperhatian! Detonasi Mesin Picu Knalpot Motor Matik Berkepul Asap Hitam

Menanggapi fenomena ini, beberapa pihak lain mengatakan perolehan penjualan yang turun gunung dari produsen mobil mewah diperparah dengan kemerosotan ekonomi yang tengah terjadi di Korea Selatan.

"Karena perekonomian tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, permintaan kendaraan mahal menurun. Yang lebih buruk lagi, peraturan ini (pelat hijau) juga menjadi kutukan bagi para produsen supercar untuk meningkatkan kinerja penjualan mereka," kata eksekutif dari produsen mobil lain. jk-04/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU