SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Baru-baru ini sebanyak 27 anggota Uni Eropa (UE) serius mengambil sikap terkait masalah tarif UE atas impor Mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) buatan China, dengan menetapkan bea masuk sementara hingga 37,6 persen pada kendaraan listrik yang diimpor dari China, Rabu (17/07/2024).
Kini, sumber-sumber pemerintah mengatakan, bahwa Italia telah memberikan suara mendukung dan bahwa Spanyol akan melakukan hal yang sama dalam pernyataan tertulisnya. Komisi mengatakan, pemungutan suara itu bersifat rahasia dan tidak akan mengungkapkan hasilnya.
Baca Juga: Dibanderol Rp 87 Jutaan, Honda Monkey Terbaru Tampil Ikonik dan Legendaris
Sedangkan Swedia berencana untuk abstain, demikian dikatakan Menteri perdagangan Johan Forssell kepada Reuters. Dilanjut, Jerman juga akan abstain. Selain itu, sejumlah pemerintah Uni Eropa masih ragu-ragu terkait hal ini.
Baca Juga: Bergaya Retro Khas Eropa, Royal Alloy GT2 Series Dibanderol Rp 49 Juta
Pasalnya, penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel di Eropa akan berakhir pada 2035. Konsekuensi tersebut, adalah kebijakan yang disahkan tahun lalu terkait keberlanjutan model internal combustion engine (ICE) di Benua Biru.
Ditambah, sebelumnya pemerintah di Eropa mungkin mewaspadai kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok yang berbiaya rendah yang membanjiri pasar mereka, namun mereka juga bersaing ketat untuk mendapatkan bagian dari investasi manufaktur dan lapangan kerja yang ditawarkan oleh para pesaing baru.
Baca Juga: Terobosan Baru, BAIC Hadirkan Edisi Spesial BJ40 Plus Champion di Tanah Air
Lebih lanjut, diketahui jika penjualan mobil merek Tiongkok menguasai 4 persen pasar Eropa tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai 7 persen pada tahun 2028, menurut perusahaan konsultan AlixPartners. jk-04/dsy
Editor : Desy Ayu