SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Peringatan Hari Juang Polri ke-79 digelar di Surabaya pada Rabu (21/08/2024), menjadi ajang penting untuk mengenang sejarah panjang dan peran signifikan polisi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu momen yang paling mencolok dalam peringatan ini adalah teatrikal kolosal yang menggambarkan pembacaan Proklamasi Polisi, sebuah peristiwa bersejarah yang terjadi pada 21 Agustus 1945.
Baca Juga: Hari Juang Polri: Kapolri Serukan Penguatan Nilai Juang di Kalangan Generasi Muda
Teatrikal yang menampilkan ratusan pemuda Surabaya dengan bambu runcing menghidupkan kembali suasana perjuangan melawan tentara Jepang, serta momen heroik ketika rakyat dan polisi mencopot bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya, dan menggantinya dengan bendera merah putih.
Brigjen Pol Hari Nugroho, Kepala Pusat Sejarah Polri (Kapusjarah), menekankan bahwa teatrikal ini mengungkapkan pentingnya peran polisi bersama masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan.
"Kenapa baru sekarang diperingati? Penelitian mengenai Hari Juang Polri dimulai 14 tahun lalu, dan baru secara intens sejak 2023 kami mengadakan banyak FGD, sarahsehan, lalu dibuat naskah akademik Hari Juang. Alhamdulillah, 22 Januari 2024 terbit keputusan Kapolri soal Hari Juang Polri," ujar Brigjen Hari, Rabu (21/08/2024).
Menanggapi pentingnya peringatan ini, sejarawan dan Ketua Umum Begandring Soerabaia, Achmad Zaki, menilai Hari Juang Polri sebagai momentum penting untuk mengingat cikal bakal kepolisian di Indonesia. Menurutnya, peristiwa pada 21 Agustus 1945, yang ditandai dengan Proklamasi Polisi oleh Moehammad Jasin, merupakan titik awal yang menentukan dalam sejarah Polri.
Baca Juga: Kapolri Serukan Penguatan Nilai Juang di Kalangan Generasi Muda
"21 Agustus 1945 adalah momen di mana Polisi Istimewa memproklamirkan diri sebagai bagian dari Republik Indonesia. Ini bukan hanya simbol perjuangan fisik, tetapi juga tekad untuk mengawal jalannya negara yang baru merdeka," ungkap Achmad Zaki.
Ia menambahkan bahwa peran polisi pada masa itu sangat signifikan karena mereka berada di garis depan bersama rakyat dalam melawan penjajah.
Achmad Zaki berharap peringatan Hari Juang Polri tidak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga refleksi bagi seluruh anggota Polri untuk meneladani nilai-nilai juang yang diwariskan oleh pendahulu mereka.
Baca Juga: Jelang Hari Juang Polri, Besok, Jl. Darmo Ditutup
"Peringatan ini penting untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai tersebut dalam konteks kekinian, terutama bagi generasi muda Polri," tambahnya.
Selain teatrikal, peringatan ini juga dimeriahkan oleh drama kolosal berjudul 'Polisi Juang Indonesia' yang digelar di depan Monumen Perjuangan Polri, Surabaya. Drama ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang menggugah semangat perjuangan polisi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dengan adanya Hari Juang Polri, Zaki berharap Polri dapat terus menjadi institusi yang kuat, berintegritas, dan selalu berada di garis depan dalam menjaga keutuhan serta keamanan negara. Zisti
Editor : Desy Ayu