SURABAYAPAGI.com,Jombang - Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) telah melaksanakan program pengabdian masyarakat (pengmas) di Koperasi Unit Desa (KUD) Anjasmoro yang terletak di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, (30/7), dengan sasaran kegiatan pengmas adalah pengurus dan anggota KUD Anjasmoro yang diketuai oleh Sriawan.
KUD Anjasmoro merupakan koperasi produsen yang bergerak pada sektor pertanian dengan sub sektor peternakan berupa sapi perah, sehingga anggotanya bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah. Setiap anggota pun melakukan aktivitas rutin memerah susu, yang selanjutnya hasil perahan disetorkan ke Koperasi dan secara bersama-sama dijual ke Industri Pengolah Susu (IPS).
Baca Juga: Akun Penyebar Video Skandal Mesum Diduga Pejabat di Jombang Dilaporkan ke Ditreskrimsus
Selama ini produk yang dijual oleh anggota adalah produk mentah berupa susu murni tanpa melalui proses pengolahan sehingga pendapatan yang diterima oleh anggota KUD relatif konstan. Maka dari itu, diperlukan adanya uluran tangan dari pihak perguruan tinggi untuk membantu memberikan pengetahuan tentang pentingnya inovasi pengolahan susu yang dapat meningkatkan nilai tambah dan penghasilan para anggota KUD Anjasmoro.
Hal tersebut memberikan dorongan kepada Departemen Ilmu Ekonomi FEB Unair untuk melaksanakan pengmas dengan tema “Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Susu Anggota Koperasi Menuju Kemandirian Ekonomi di KUD Anjasmoro, Wonosalam, Jombang”. Acara ini digelar di Balai Ageng Giri Kedaton, Carangwulung, Wonosalam, Jombang.
Program pengmas ini difokuskan pada pendampingan pengolahan susu sapi menjadi produk turunan bernilai tambah serta pemasaran produk olahan melalui media digital seperti WhatsApp Business. Kegiatan dimulai dengan pretest untuk mengevaluasi pengetahuan awal peserta dan dilanjutkan dengan materi pelatihan nilai tambah. Materi tersebut disampaikan oleh Muhammad Syafrudin, ST., M.Eng sebagai tenaga ahli yang dibantu oleh Prof. Dra.Ec. Dyah Wulan Sari, M.Ec.Dev., Ph.D. dari Departemen Ilmu Ekonomi FEB Unair.
Pelatihan ini juga mencakup diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah. Peserta diberikan praktik dan demonstrasi pembuatan keju mozzarella sebagai produk turunan susu sapi, serta pengolahan keju mozzarella menjadi corndog yang dibantu oleh Ibu Nur Aini Hidayati, SE., M.Si., Ph.D., Ibu Widya Sylviana, SE.,M.Si.,Ph.D., dan Ibu Haura Azzahra Tarbiyah Islamiya, SE., M.Sc.
Baca Juga: Kepala Dinas dan Sekdin Disdikbud Jombang di Nonjobkan
Adanya pelatihan nilai tambah ini berpeluang meningkatkan nilai jual produk susu, yang mana jika dijual dalam bentuk susu mentah seharga Rp.7000/liter akan meningkat sekitar 30%. Selain itu, diversifikasi produk ini juga memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan pendapatan peternak.
Selain materi nilai tambah, pelatihan ini juga mencakup materi digitalisasi pemasaran yang materinya disampaikan oleh Akhmad Jayadi .SE., M.Ec.Dev. dan Gigih Prihantono, S.E., M.SE. dari Departemen Ilmu Ekonomi FEB Unair. Pemateri menjelaskan pentingnya payung marketing dalam pasar digital, yakni PDB (positioning, differentiation, dan brand). Aspek-aspek ini penting untuk menciptakan citra merek dan identitas merek yang kuat di mata konsumen.
Peserta juga diberi pemahaman mengenai pentingnya WhatsApp Business sebagai platform pemasaran digital, termasuk penggunaan fitur dan strategi promosi yang efektif. Dalam pembuatan akun WhatsApp Business dibantu oleh Atik Purmiyati, SE.,M.Si.,Ph.D., Dr. Lilik Sugiharti, SE.,M.Si., dan Achmad Sjafii, SE.,ME.
Baca Juga: AMDK Tiber Perumdam Tirta Kecana Jombang, Tarik Minat Toya Wening Kota Surakarta
Sebelum acara ditutup, diadakan post test untuk mengukur perubahan pemahaman dan pengetahuan peserta serta manfaat dari kegiatan ini. Hasil menunjukkan nilai post test lebih baik dibandingkan dengan nilai pretest. Hal ini mengindikasikan keberhasilan penyampaian materi serta peningkatan pengetahuan peserta mengenai diversifikasi produk dan digitalisasi pemasaran.
Diversifikasi produk dan digitalisasi tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs). Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian ekonomi bagi peternak dan mendukung pencapaian SDGs di tingkat lokal. sar
Editor : Desy Ayu