SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan HUT Palang Merah Indonesia (PMI) ke-79 sebagai momentum untuk terus menumbuhkan solidaritas kemanusiaan kepada sesama. Ini penting, agar rasa , solidaritas dan empati antar individu semakin meningkat.
"Dengan begitu maka masyarakat akan lebih peduli, saling mendukung, dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan. Dengan solidaritas kemanusiaan yang tinggi, maka respon dan bantuan akan lebih cepat terwujud, terutama dalam situasi darurat atau mendesak," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (03/09/2024).
Baca Juga: Khofifah Bersama Dubes Amerika Bahas Kerjasama Pendidikan hingga Kesehatan
Tidak hanya menumbuhkan solidaritas kemanusiaan, di momentum HUT PMI ini Khofifah juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dan rutin melakukan donor darah sebagai bentuk aksi nyata membantu sesama.
"Orang yang mendonorkan darahnya adalah orang yang berhati mulia karena ikut menyelamatkan nyawa orang lain. Kami berharap masyarakat terus aktif mendonorkan darahnya utamanya lewat PMI," jelasnya.
"Mari kita bentuk diri kita untuk bermanfaat bagi yang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya," tegasnya.
Baca Juga: Khofifah dan Eri Hadiri Pengajian Maulid Nabi Ponpes Puteri An Nuriyah Bareng Gus Iqdam
Lebih lanjut, tema HUT PMI ke-79 adalah 'Aksi Adaptasi Iklim'. Sejalan dengan hal tersebut, Khofifah mengajak masyarakat untuk membangun kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini penting, sebab masalah perubahan iklim ikut berdampak terhadap masalah kemanusiaan.
Baca Juga: Gus Iqdam Sebut Khofifah Teladan Pemimpin yang Tawadhu dan Andhap Ashor
"Ketika perubahan ikim terjadi, maka bisa menyebabkan bencana alam. Untuk itu, masyarakat harus ikut aktif dan berkomitmen menjadi bagian dari solusi untuk bumi yang lebih baik," katanya.
"Menanam pohon, menghemat energi listrik, mengurangi polusi, meminimalisir penggunaan bahan dari plastik, penggunaan air seperlunya juga merupakan bagian dari mencegah terjadinya perubahan iklim," pungkasnya. rko
Editor : Desy Ayu