Tumpeng Raksasa 2.500 Ikan Bandeng Bakar Warnai Sedekah Bumi Desa Tambak Beras

author M. Aidid Koresponden Gresik

- Pewarta

Minggu, 08 Sep 2024 13:17 WIB

Tumpeng Raksasa 2.500 Ikan Bandeng Bakar Warnai Sedekah Bumi Desa Tambak Beras

i

Tumpeng raksasa terbuat dari 2.500 ekor ikan bandeng bakar di acara Sedekah Bumi Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik. SP/ M.Aidid

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Untuk menjaga warisan budaya leluhur, Pemerintah Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik kembali menggelar Sedekah Bumi, Sabtu (07/09/2024). Acaranya berlangsung meriah dengan adanya tumpeng raksasa yang dibuat warga. Tumpeng raksasa itu dibuat dari sekitar 2.500 ekor ikan bandeng yang sudah dibakar.

Ikan bandeng bakar itu hasil urunan dari warga. Setiap kepala keluarga (kk)  dikenakan 6 ekor ikan sudah dalam bentuk bakaran. Oleh panitia kemudian dibuat tumpeng raksasa."Ikan-ikan itu  kita  dibagikan ke pengunjung yang datang dari luar warga Tambak Beras. Sebab, banyak warga luar desa yang datang," tutur Wahyudi, Kepala Desa Tambak Beras di tengah kesibukannya. 

Baca Juga: Desa Cagak Agung Cerme Resmi Menyandang Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur

Dikatakan Wahyudi, biasanya tumpeng raksasa itu sebelum dibagikan ditandu dan dikirap keliling kampung. Namun, kali ini kirap tidak dilakukan mengingat banyaknya kegiatan yang telah dilakukan warga. Sebab, masing -masing  dusun, dari tiga dusun yang ada yaitu Tambak Beras, Tambak Rejo dan Tambak Segunting  punya kegiatan.sendiri-sendiri bertepatan dengan HUT RI ke 79. "Jadi untuk sekarang tidak pakai kita kirap. Panitia minta cukup digelar di GOR Serbaguna," tutur Wahyudi menjelaskan.

Sedekah Bumi itu digelar tambah Wahyudi, sebagai ungkapan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen warga. Menurut Wahyudi,  meski hasil panen yang didapat warganya tahun ini menurun,  namun sedekah bumi  harus tetap digelar. "Warisan budaya peninggal leluhur harus tetap kita jaga meski hasil panen menurun," jelasnya.

Menurut Wahyudi, hasil panen yang didapat  warga kali ini memang menurun. Penurunan itu katanya, kemungkinan bisa disebabkan oleh faktor alam dan kelangkaan pupuk dan juga mahalnya harga pupuk. Dari sekitar  80 persen warganya adalah merupakan petani tambak yang membutuhkan cukup banyak pupuk.

Baca Juga: Destinasi Wisata ‘Jati Sewu Gresik’, Tawarkan Tempat Berlibur Murah Meriah

Namun, kendati hasil panen menurun  tidak meyurutkan niat warga untuk menggelar sedekah bumi. Bahkan, sekedekah bumi kali ini terbilang  lebih meriah dibandinkan dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumya hanya urunan 5 ekor, kini 6 ekor bandeng panggang. Dari tahun sebelumnya 1.000 bandeng kini tumpeng raksasa itu dibuat 2.500 ekor bandeng.

Acara sedekah bumi itu,  selain menggelar istighosah kubro dan sholawat dengan menghadirkan Habib Muhammad Alhadad juga ditutup dengan pegelaran seni wayang kulit Trajubgweni dengan Ki Dalang Puguh Prasetyo.

Baca Juga: Desa Betiting Cerme Jadi Sasaran Penelitian Ahli Pertanian Malaysia dan Indonesia

Sementara itu, menurut Camat Cerme, Umar Hasyim acara sedekah bumi yang digelar warga Desa Tambak Beras cukup istimewa. Betapa tidak, sedekah bumi itu menggelar tiga acara, yaitu istighosah, tumpeng raksasa dan wayang kulit. "Jarang-jarang ini dilakukan oleh desa lain. Ini membuktikan bahwa semuanya kompak, termasuk BPD-nya. Wes beber wong biyen lek sedekah bumi iku ngerukunke," ucap Umar Hasyim dalam sambutannya. 

Tak kalah menarik pujian terhadap Desa Tambak Beras juga diutarakan Abu Hassan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gresik. Menurut Abu Hassan, Tambak Beras merupakan desa istimewa. Tambak Beras merupakan desa unggulan yang sudah berstatus desa mandiri. Bahkan, Abu Hassan menyarankan tumpeng raksasa dari bandeng panggangan itu didaftarkan ke MURI, sehingga akan membuat Desa Tambak Beras akan semakin dikenal. grs

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU