Pengembangan Transmisi Listrik Jadi Kunci Pacu Transisi Energi dan Pertumbuhan Industri

author Arlana Chandra Wijaya

- Pewarta

Minggu, 22 Sep 2024 07:27 WIB

Pengembangan Transmisi Listrik Jadi Kunci Pacu Transisi Energi dan Pertumbuhan Industri

i

Susasana panel discussion bertajuk "Geliat Energi Terbarukan dalam Mencapai Target Net Zero Emission" pada Detikcom Leaders Forum di Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto/Humas PLN

SurabayaPagi, Jakarta, - PT PLN (Persero) mendukung langkah Pemerintah Indonesia dalam mengerek investasi sektor industri melalui penyediaan energi bersih. Pengembangan transmisi ketenagalistrikan menjadi kunci penting dalam mendorong transisi energi bersih.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengatakan, Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang. Dalam mencapai target tersebut, Indonesia memiliki peluang dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dengan potensi mencapai 3.677 gigawatt (GW). 

Baca Juga: Sukses Layani Listrik MotoGP Mandalika 2024, Menteri Sandiaga Uno: PLN Luar Biasa!

"Dibutuhkan sebuah perencanaan dan komitmen jangka panjang yang harus kita mulai. Itu baru potensi dan itu akan tetap menjadi potensi apalagi (jika) kita tidak melakukan sebuah kebijakan atau regulasi yang sifatnya perlu. Kita mendorong dan memberikan insentif," kata Rosan dalam detikcom Leaders Forum bertajuk "Menuju Indonesia Hijau: Inovasi Energi dan Sumber Daya Manusia", Selasa (17/9/2024). 

Rosan melanjutkan, pemanfaatan energi hijau kini menjadi salah satu poin penting dalam menjaring investasi termasuk sektor industri. Sejumlah negara umumnya mensyaratkan penggunaan energi bersih sebagai sumber energi utama ketika hendak berinvestasi di suatu negara. 

Pemerintah Indonesia pun berencana mendorong pengembangan kawasan industri yang berbasis energi bersih. Untuk itu, potensi EBT yang ada di Indonesia perlu dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi bersih ke depannya. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN berkomitmen penuh mendukung upaya penyediaan dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia.  

"Energi listrik memegang peranan kunci dalam upaya mendorong perekonomian nasional. PLN pun siap mendukung upaya transisi energi dalam mencapai target NZE 2060 mendatang sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap Darmawan. 

Baca Juga: Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto mengatakan, transisi ke energi bersih membutuhkan transformasi besar, tidak hanya di sisi pembangkitan, namun juga di sisi transmisi.

"Kalau PLN tidak melakukan apa-apa, business as usual, output karbon kita akan mencapai 1,5 miliar metrik ton CO2e, sehingga PLN perlu mendorong pengembangan transmisi untuk mengoptimalkan sumber-sumber energi hijau," kata Didi. 

Didi menjelaskan bahwa banyak sumber daya energi bersih yang tersebar di Indonesia. Namun, karena lokasinya jauh dari pusat demand, pemanfaatannya masih belum maksimal. 

Baca Juga: Inacraft 2024, PLN Ajak Pelaku Usaha Muda dan Disabilitas Dengan Produk Berkualitas

"Oleh karena itu, dibutuhkan infrastruktur transmisi yang bisa mengevakuasi daya tersebut kepada pusat-pusat demand listrik," papar Didi.

Didi menjelaskan, peningkatan infrastruktur ketenagalistrikan nasional khususnya transmisi memerlukan dukungan pemerintah. Salah satu tantangan dalam mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan yaitu dari sisi keekonomian transmisi, di mana Return on Investment (ROI) pengembangan transmisi lebih rendah dibandingkan pembangkitan.

“Dalam proses transisi energi, diperlukan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga, kolaborasi dengan berbagai stakeholder lokal maupun internasional perlu dijalin. Karena ini adalah proyek besar, perlu kolaborasi dari kebijakan, teknologi, inovasi hingga investasi,” pungkas Didi. Byb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU