SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) terus berbenah dan menyiapkan sumber daya manusia yang handal, dalam upaya meningkatkan dan menguatkan pendidikan Islam di Era globalisasi, salah satunya membangun jejaring internasional yang dilakukan baru-baru ini.
Jejaring international itu seperti disampaikan oleh Dr. Hj. Biyati Ahwarumi M.Ei Putri Pengasuh PP. Sunan Drajat pada Kamis, (21/11/2024) ditandai dengan kunjungan kerja yang dilakukan oleh civitas akademik INSUD dengan IIUM pada, (15/11/2024) di Kampus yang beralamat di Jln Gombak, 53100 Kuala Lumpur, Selangor, Malaysia.
Baca Juga: Fenomena Waterspout Mirip Puting Beliung Hebohkan Warga di Lamongan
Dalam kunjunganya ini seperti disampaikan oleh Ning Betty panggilan akrab putri Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur sebelum dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan International Islamic University Malaysia (IIUM), ada beberapa komitmen dan tahapan yang harus dilakukan oleh pihak INSUD, salah satunya adalah kunjungan kerja seperti ini.
Dalam pertemuan itu, dari pihak INSUD selain dirinya yang ikut hadir ada Dr. Zainul Mustofa selaku LPM, Di Pihak IIUM diwakili oleh Dr. H Muntaha Artalim Zaim, Ph.D perwakilan resmi yang turut mendukung kerjasama strategis ini.
Penjajakan kerjasama ini tambah Ning Betty, menjadi langkah strategis untuk memperkuat pendidikan Islam di era globalisasi, mencakup pertukaran mahasiswa, dosen, serta pengembangan penelitian dan riset bersama.
"Planning kerjasama ini menegaskan, pentingnya sinergi antar institusi pendidikan Islam untuk menghadapi tantangan global, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman dalam rangka untuk mengembangkan kualitas dari pada Visi Misi yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat," terangnya.
Lebih jauh kata Ning Betty, silaturahim dan rencana MoU mendatang itu, juga mencakup berbagai aspek kolaborasi strategis yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di kedua institusi. "Beberapa poin-poin utama dalam kerjasama mendatang itu antara lain Program pertukaran mahasiswa guna memberikan peluang bagi mahasiswa INSUD untuk merasakan pengalaman belajar di IIUM, salah satu universitas Islam terbaik di dunia ini," ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Aktivis PMII Turun Aksi, Pertanyakan Pungutan dan Penahanan Ijazah Marak Terjadi di Lamongan
Program ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa terhadap sistem pendidikan internasional yang berbasis nilai-nilai Islam. Sebaliknya, mahasiswa IIUM juga dapat mempelajari sistem pendidikan pesantren di INSUD yang memadukan nilai tradisional dan modern.
Kolaborasi strategis ini diharapkan membawa berbagai manfaat, antara lain Penguatan Kualitas Akademik Mahasiswa dan dosen mendapatkan wawasan baru dari lingkungan pendidikan internasional. Peningkatan Kompetensi Penelitian Kolaborasi riset membuka peluang untuk menghasilkan karya ilmiah yang diakui di tingkat internasional, Pengayaan Kurikulum serta Integrasi metode pendidikan tradisional pesantren dengan pendekatan modern IIUM dan Reputasi Global.
"Penjajakan kerjasama ini memperkuat posisi INSUD sebagai institusi pendidikan Islam berbasis pesantren yang siap bersaing di tingkat internasional dalam memajukan pendidikan Islam secara global khususnya di Asia Tenggara," ungkapnya.
Dr. Muntaha Artalim Zaim Phak, mewakili International Islamic University Malaysia (IIUM), menyatakan, awal kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam mempererat hubungan antar institusi pendidikan Islam di Asia Tenggara. "Dengan adanya MoU ini, kami berharap dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inovasi, khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia," katanya.
Baca Juga: Musim Penghujan, Petambak Lamongan Kesulitan Dapat Benih Ikan dari Pemasok
IIUM melihat Pondok Pesantren Sunan Drajat sebagai mitra strategis yang memiliki potensi besar dalam membangun generasi muda Islam yang tidak hanya berpegang pada nilai-nilai tradisional, tetapi juga adaptif terhadap tantangan global. "Kami yakin sinergi ini akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan Islam di tingkat internasional," ungkapnya.
Pertukaran Dosen juga menjadi bagian daripada kesepakatan kedua institusi agar dapat saling berbagi keahlian, inovasi dalam pengajaran, serta pendekatan akademik terkini. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi dosen di kedua belah pihak untuk menghadirkan pendidikan Islam yang berkualitas.
Salah satu fokus utama dari MoU ini adalah kolaborasi penelitian dan riset di bidang pendidikan Islam, manajemen pembangunan, dan kajian sosial-keagamaan. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga masyarakat luas.
Pengabdian Masyarakat Sebagai bagian dari pengembangan keilmuan, kedua institusi juga akan berkolaborasi dalam program pengabdian masyarakat berbasis Islam untuk pemberdayaan komunitas lokal di Indonesia dan Malaysia. jir
Editor : Moch Ilham