SURABAYAPAGI.com, Ngawi - Harga minyak goreng (migor) curah dan kemasan di Ngawi terpantau naik sejak Minggu (24/11/2024) kemarin. Bahkan, harganya yang semula Rp 16 ribu per liternya, saat ini mencapai 19 ribu per liter di Pasar Besar Ngawi.
Sedangkan untuk harga minyak goreng curah dan kemasan di tingkat agen masih selisih Rp 1 ribu, yakni seharga Rp 18 ribu per liternya “Harga naik sejak dua pekan terakhir,” ujar Suyatni, salah satu pedagang Pasar Besar Ngawi, Senin (25/11/2024).
Baca Juga: Harga Migor dan Telur di Kabupaten Mojokerto Terus Naik
Namun, naiknya harga komoditas tersebut masih belum diketahui penyebabnya di pasaran. “Harga minyak goreng kemasan pun ikut naik, seperti Minyakita yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi yakni Rp 18 ribu rupiah per liter,” imbuhnya.
Selain minyak goreng curah dan kemasan, kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah dan bawang putih hingga tomat dan komoditas cabe-cabean. Untuk harga bawang putih dijual Rp 38 ribu dari sebelumnya 35 ribu, dan bawang merah dari sebelumnya Rp 15 ribu kini dijual Rp 40 ribu rupiah per kilogramnya.
Baca Juga: Pasokan Migor Seret, Gudang Minimarket Disidak
Tomat yang harganya naik menjadi Rp 16 ribu dari sebelumnya Rp 4 ribu rupiah per kilogram. Sementara harga cabai stabil. Cabai rawit cenderung stabil, dijual kisaran Rp 25 ribu, dan rawit merah 18 ribu rupiah per kilogram.
Warga dan pedagang berharap pemerintah segera turun tangan menstabilkan harga bahan pokok di pasaran. "Semua harga mahal sekarang, seperti minyak goreng curah yang sudah Rp19.000, belum lagi tomat, bawang merah, dan putih. Kami berharap pemerintah segera turun tangan," keluh Narti, salah seorang pembeli.
Baca Juga: Polres Blitar Cek Harga dan Stok Minyak Goreng
Diperkirakan harga bahan pokok akan terus naik hingga Natal dan Tahun Baru mendatang. Sehingga, masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga bahan pokok. Jika tidak segera diatasi, lonjakan harga ini dikhawatirkan akan mempengaruhi daya beli masyarakat di momen akhir tahun yang penting.
"Pemerintah harus segera bertindak. Kalau terus seperti ini, kami makin kesulitan,” pungkasnya. ng-01/dsy
Editor : Desy Ayu