Quick Count SMRC Sudah 100%: Pramono Raih 51%, Jokowi Diduga Paksakan 2 Putaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Nov 2024 20:48 WIB

Quick Count SMRC Sudah 100%: Pramono Raih 51%, Jokowi Diduga Paksakan 2 Putaran

i

Pramono Anung dan Rano Karno merayakan kemenangan setelah mengetahui hasil hitung cepat, bahwa Pram-Rano bisa menang 1 putaran.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pilgub Jakarta 2024, Rabu (27/11/2024) malam memanas. Hasil Hitung cepat atau quick count yang digelar Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) sudah selesai atau suara masuk sudah mencapai 100%. Dari data tersebut, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan suara mencapai 51%. PDIP yakin jagonya menang satu putaran.

Apalagi berdasarkan data-data di internal partai, termasuk exitpol, Mas Pram itu 53 persen. PDIP pastikan pilgub Jakarta  akan dimenangkan oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan satu putaran.

Baca Juga: Gesekan 2 Parpol Penguasa, atas Kemenangan Pramono-Doel

Hasto menegaskan pihaknya meyakini Pramono-Rano dapat menang satu putaran. Hasto mengaku dirinya mendapat informasi keinginan Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk memaksakan dua putaran di Pilgub Jakarta.

"Kami optimis satu putaran, maka kami katakan, maka waspadai seluruh gerakan-gerakan yang mau mencoba memaksakan dua putaran. Karena ini kan sebelumnya disampaikan oleh Pak Jokowi yang mencoba kalau tidak bisa mengalahkan Mas Pram, bagaimana dibuat dua putaran," ujarnya.

"Maka kami tegaskan bahwa berdasarkan data-data di internal partai, termasuk exitpol, Mas Pram itu 53 persen," sambungnya.

"Di Jakarta kami melihat bahwa dari hasil exit poll dan juga quick count yang dilakukan di internal partai menunjukkan pasangan Pramono Anung Rano Karno unggul dan memenangkan satu putaran," kata Hasto di TPS 024, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).

 

PDIP Kawal Real Count

Meski begitu, Hasto mewanti-wanti adanya pihak-pihak yang memaksakan dua putaran. Dia meminta para relawan untuk waspada adanya indikasi agar Pilkada Jakarta berlanjut ke putaran kedua.

"Seluruh relawan simpatisan anggota dan kader partai agar waspada, karena ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memaksakan di Jakarta agar dua putaran. Ini nampak dengan berbagai manuver-manuver kekuasaan yang dilakukan di Jakarta," kata Hasto.

Hasto menegaskan pihaknya meyakini Pramono-Rano dapat menang satu putaran. Hasto mengaku dirinya mendapat informasi keinginan Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk memaksakan dua putaran di Pilgub Jakarta.

"Kami optimis satu putaran, maka kami katakan, maka waspadai seluruh gerakan-gerakan yang mau mencoba memaksakan dua putaran. Karena ini kan sebelumnya disampaikan oleh Pak Jokowi yang mencoba kalau tidak bisa mengalahkan Mas Pram, bagaimana dibuat dua putaran," ujarnya.

"Maka kami tegaskan bahwa berdasarkan data-data di internal partai, termasuk exitpol, Mas Pram itu 53 persen," sambungnya.

Lebih lanjut, Hasto memastikan partainya akan mengawal penghitungan suara Pilkada hingga selesai. Hasto mengatakan satu putaran di Pilgub Jakarta dapat terjadi jika dilakukan dengan adil dan fair.

"Jadi kami tetap meyakini mas Pram-Rano Karno satu putaran itu kalau fair, itu kalau jujur dan seluruh simpatisan masyarakat Jakarta mari kita kawal agar ini benar-benar satu putaran," tuturnya.

 

Redam Potensi Ketegangan

Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berharap Pilkada Jakarta hanya satu putaran untuk meredam potensi ketegangan di tengah masyarakat.

Pramono ingin masyarakat lekas kembali hidup normal dengan tidak sibuk mempersiapkan putaran kedua. Belajar dari pengalaman sebelumya, potensi ketegangan menurut Pram biasanya akan muncul pada putaran kedua.

"Saya berharap mudah-mudahan pilgub ini berlangsung satu putaran, karena kalau dua putaran pasti ada ketegangan," kata Pram sebelum bertolak ke TPS di Cipete Selatan, Rabu (27/11).

Baca Juga: Kalah Suara, Saksi Cagub RK Walk Out

Karena belajar dari pengalaman pilgub sebelumnya, karena ketegangan itulah yang membuat kemudian Jakarta sempat terbelah pada waktu itu," imbuh Pram.

Pada kesempatan itu, Pram juga berharap proses perhitungan bisa berjalan dengan lancar, terbuka, dan transparan. Dia mengucapkan terimakasih kepada warga karena proses tahapan pilkada dan kampanye berlangsung aman.

 

Pram: Jaga Proses Demokrasi

Secara khusus, dia meminta KPU dan Bawaslu bisa menjaga proses demokrasi kali ini dengan baik. Dia tak ingin proses demokrasi ternodai dalam bentuk apapun.

"Karena memilih pemimpin itu memilih figur, kalau di awal sudah berlangsung tidak baik, berlangsung tidak baik,  kemudian hari juga kurang baik," ingat Pram.

"Sehingga dengan demikian saya betul-betul berharap awareness adil, dan apapun hasilnya harus diterima oleh siapapun termasuk saya pribadi dan keluarga," imbuhnya.

Pram memberikan hak suaranya di di Pilkada DKI Jakarta, Rabu (27/11) pagi sekitar pukul 7.40 ditemani istri dan anaknya. Mereka mencoblos di TPS 046, Cipete Selatan, Jakarta Selatan dekat kediaman.

Terpisah Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengatakan akan terus bersemangat jika Pilkada Jakarta harus berlangsung dua putaran. Ia berkomitmen menjalani Pilkada Jakarta putaran kedua dengan integritas dan kejujuran.

 

Baca Juga: PDIP Tak Goyah Reaksi Ridwan Kamil Giring Pilgub DKI 2 Putaran

Hitung Cepat SMRC 100%

Hitung cepat atau quick count yang digelar Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) sudah selesai atau suara masuk sudah mencapai 100%. Dari data tersebut, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan suara mencapai 51%.

Berdasarkan data pukul 20:00 WIB, Rabu (27/2/2024), jumlah data yang sudah masuk 100% dari total suara.

Hasil quick count ini bukan hasil resmi Pilkada 2024. Hasil resmi Pilkada 2024 akan diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.

Berikut data quick count Pilkada Jakarta 2024 versi SMRC, per pukul 20:00 WIB:

1. Ridwan Kamil (RK)-Suswono: 38,8%. Kemudian 2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 10,17%. Dan 3. Pramono Anung-Rano Karno: Pramono-Rano 51,03%.

 

Pemilih Jakarta Hanya 58%

Lembaga Survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024. Charta Politika menyebut partisipasi pemilih Pilkada 2024 hanya 58%, sementara Pilkada DKI 2017 berada di atas 70%.

"Kalau dari kami mencatat, tingkat partisipasi yang menurun di DKI Jakarta. Dimana kemarin itu di tahun 2017 ada sekitar 72% orang memilih. Ada peningkatan lah pada saat itu, tapi pertarungan hari ini itu menurun di 58,14%," kata peneliti Charta Politika, Dadang Nurjaman, di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024). Dadang menilai partisipasi warga menurun karena masyarakat jenuh. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU