SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Mewabahnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kini mulai ditindaklanjuti lebih serius. Saat ini, Dinas Peternakan (Disnak) telah menerima 140 botol atau 3.500 dosis vaksin PMK yang nantinya akan segera didistribusikan ke 14 kecamatan.
“Tahapannya, kami akan mengumpulkan para tenaga medis untuk menyusun teknis penyuntikan vaksinasi PMK di seluruh kecamatan,” ujar Kepala Disnak Trenggalek, Joko Susanto, Senin (20/01/2025).
Baca Juga: Pemkab Madiun Targetkan Vaksinasi PMK ke 200-300 Ternak per Hari
Vaksinasi tersebut akan diprioritaskan kepada ternak yang sehat dan berada di wilayah yang belum terpapar PMK untuk mencegah penyebaran lebih luas ke daerah yang masih bebas dari wabah. Vaksinasi ini diberikan secara gratis kepada para peternak.
“Setiap kecamatan akan menerima 10 botol vaksin, yang setara dengan 250 dosis,” tambah Joko.
Pada tahap pertama ini disnak diketahui akan memvaksin sebanyak 3.500 ekor sapi. Sedangkan untuk pengiriman vaksin tahap kedua diperkirakan tiba pada Februari 2025.
Baca Juga: Per Januari-Februari 2025, Sebanyak 404 Sapi di Banyuwangi Terjangkit PMK
Sementara untuk ternak yang sudah terinfeksi PMK, Disnak melakukan penanganan secara intensif untuk meminimalisasi risiko komplikasi pada hewan yang terdampak. “Kami memberikan pengobatan seperti antibiotik dan perawatan berkala pada kuku ternak yang terinfeksi,” jelas Joko.
Selain itu, sapi potong juga akan mendapatkan prioritas vaksin, karena mayoritas pemilik sapi perah sudah lebih sadar pentingnya vaksin sehingga sudah lebih dahulu melakukan vaksinasi mandiri.
Dan jika memang terpaksa harus dipotong, Disnak Trenggalek juga tidak melarangnya karena PMK tidak menular ke manusia atau zoonosis sehingga aman dikonsumsi namun tetap harus dimasak dengan suhu yang tinggi.
Baca Juga: Tekan Penularan PMK, Pasar Hewan Ternak di Ponorogo Masih Ditutup
Diketahui, per 13 Januari terdapat 541 kasus PMK di Trenggalek, dari jumlah tersebut 24 ekor diantaranya sembuh, 490 ekor dalam pemantauan dan pengobatan, lalu potong paksa 5 ekor, sedangkan yang mati 11 ekor, dan dijual 11 ekor.
Sedangkan untuk program vaksinasi ini diharapkan mampu melindungi peternakan di Trenggalek dari dampak kerugian akibat wabah PMK. Pihaknya pun juga turut mengimbau para peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang dan melapor jika ada tanda-tanda infeksi pada hewan ternaknya. Sehingga, penyebaran PMK dapat ditekan. tr-01/dsy
Editor : Desy Ayu