SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Puluhan pengusaha ternak di Kabupaten Blitar Selasa (14/9) pagi mendatangi dua Bank Pemerintah, yakni BNI dan BRI. Kedatangan mereka untuk meminta kebijakan atau pemutihan atas bunga bank yang ditanggungnya.
Hal tersebut akibat dampak kenaikan harga pakan, harga telur anjlok sehingga mengaku kesulitan membayar angsuran kedua bank tersebut yang menjadi tanggungannya.
Baca juga: Gerakan Buruh, Jaringan dan Aspirasi Politiknya
Kedatangan mereka di Bank BRI dan Bank BNI seperti yang disampaikan Suryono (48) salah satu perwakilan peternak mengatakan, diakui saat ini kondisi para peternak ayam petelur di Blitar sedang alami keterpurukan, karena harga telur anjlok, sementara disisi lainnya, harga jagung justru melambung tinggi, karena Jagung merupakan pakan utama ternak ayam, akibatnya tidak ada keseimbangan harga membuat peternak ayam merugi, sehingga tidak mampu membayar cicilan Bank.
“Kami datang kesini (Bank BRI dan Bank BNI) untuk menyampaikan keluh kesah atas tanggungan angsuran pada Bank, selain Mulai Bank BNI, Bank BRI juga Bank Jatim, untuk itu kami berharap adanya keringanan angsuran, yaah semacam pemutihan atas bunga Bank atau penundaan cicilan pokok bagi peternak,” ungkap Suyono.
Baca juga: Forpas Bersatu Orasi di Depan Pintu Gerbang Kejari Kabupaten Pasuruan
Lebih lanjut Suryono merinci atas harga jagung saat ini sampai tembus Rp 6.500 per kilogram, sebelumnya hanya berkisar Rp. 4.000 per kilogram, untuk harga sentrat saat ini juga alami kenaikan sekitar Rp. 400 ribu per sak, sebelumnya sekitar Rp. 300 ribu per sak.
Sementara harga telur antara Rp 13.000 an, kalau hitung hitungan idealnya harga telur harus di atas Rp 20.000 per kilogram.
“Kondisi ini menjadikan kami para peternak tidak bisa memutar uang untuk melakukan angsuran Bank,”kata Suyono lagi.
Baca juga: Demo Hanya di Indonesia
Untuk itulah Suyono mewakili rekan rekanya saat bertemu dengan pihak Bank, berharap pihak Pemerintah (Bank) mendengar keluhan paa peternak ayam, karena menurutnya, aset mereka sudah habis digadaikan untuk usaha ternak ayam petelur.
“Yang jelas kami meminta keringanan atas kebijakan dari pemerintah, toh nanti kalau kondisi ekonomi kembali membaik angsuran kita sesuaikan dengan akta perjanjian kredit, dan insya Allah pinjaman pokok tentu akan kami bayarkan,” Harap Suyono. Les
Editor : Moch Ilham