Wagub Emil Dorong Sinergi UMKM dan Industri Besar di Jatim

surabayapagi.com
Wakil Gubernur (Jatim) Emil Elestianto Dardak. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya sinergi antara industri besar dan kecil di Jatim guna menguatkan nilai produk-produk yang ada.

Menurutnya, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan industri besar sebenarnya dapat saling mendukung untuk memberikan nilai tambah pada produk mereka, bukan malah berebut pasar.

Baca juga: Diskop-UKM Jatim Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Marketplace

"Kira bisa menerapkan yang namanya konsep sinergi bagi-bagi rezeki. Jadi bukan memperebutkan pasar antara konglomerat dan bisnis kecil, tapi menyokong bagaimana keduanya bisa saling dukung," kata Emil, Jumat (26/5/2023).

Emil memberi contoh dimana UMKM dapat menjadi pemasok bagi pabrik besar, mulai dari bahan baku hingga kemasan. Sementara hasil yang telah diolah oleh pabrik-pabrik besar dapat memberikan dukungan sebagai bahan baku bagi UMKM lainnya.

"Backward dan forward linkage antar UMKM dan pabrik besar ini bisa kita terapkan untuk memberikan nilai tambah pada produksi Jatim. Nah, ini juga bisa memperkuat perekonomian kita," ucapnya.

Baca juga: SGE 2023 Jadi Ajang Peningkatan dan Perluasan Produk UMKM Surabaya

Mantan Bupati Trenggalek ini menyebut, adanya produk serat larut air atau soluble fiber yang diciptakan industri besar di Jatim dapat digunakan pada produk-produk makanan dan minuman UMKM untuk menambah kandungan kesehatannya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, bagaimana bumbu makanan kemasan yang diciptakan pabrik-pabrik besar bisa menambah kepraktisan dan nilai bagi produk olahan UMKM.

"Ini upaya fortifikasi untuk produk-produk UMKM di Jatim guna meningkatkan kualitas. Industri besar dan kecil bukan saling mematikan tapi saling mengisi. Masing-masing menciptakan produk yg bisa memberikan additional income," jelasnya.

Baca juga: Dekranasda Surabaya Dorong Perbaikan Produk UMKM

Emil pun mengaku optimistis bahwa konsep ini dapat diterapkan, terutama dalam industri makanan dan minuman (mamin). Terlebih industri mamin di Jatim merupakan kedua terbanyak secara nasional, yakni tercatat sebanyak 746.732 usaha.

"Mamin ini sendiri memang dari dulu primadona, jumlahnya saja sekitar 30 persen dari total UMKM di Jatim," ungkapnya. sb

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru