Pemkot Madiun Anggarkan Rp891 Juta untuk Proyek Dermaga Apung

surabayapagi.com
Kegiatan uji coba wahana perahu bermotor di bawah Jembatan Manguharjo di Sungai Bengawan Madiun. Foto: Diskominfo Kota Madiun.

SURABAYAPAGI.COM, Madiun - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menganggarkan dana senilai Rp891,5 juta untuk pembangunan proyek dermaga apung. Hal tersebut guna mendukung pengembangan wisata air di Sungai Bengawan Madiun.

Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) Kota Madiun mengungkapkan bahwa rencananya, perahu motor akan menjadi salah satu wahana yang tersedia dalam wisata air tersebut ketika dermaga apung di bawah Jembatan Manguharjo Kota Madiun selesai dibangun nantinya.

Baca juga: Realisasi Investasi di Madiun per Triwulan Pertama 2024 Belum Capai Target

"Saat ini, tahap pembangunan dermaga apung masih dalam proses lelang. Menunggu penunjukan pemenang dan selanjutnya kontrak," kata Kepala DPUPR Kota Madiun Suyanto di Madiun, Jum’at (30/6/2023).

Suyanto menuturkan bahwa terdapat lima item pekerjaan utama dalam paket pembangunan dermaga apung di Jembatan Manguharjo tersebut. Secara rinci, terdiri dari pekerjaan persiapan, tangga, panggung, dermaga apung dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Sementara untuk konsepnya, akan dibangun tangga trap berbahan wood plastic composite (WPC) hollow dari tanggul atas turun ke tepian sungai.

Kemudian, ujung tangga bawah dibangun dermaga dengan konsep apung atau nonstatis. Hal itu bertujuan agar dapat mudah dipindah.

"Estimasi mulai pekerjaan pertengahan bulan depan. Butuh waktu sekitar empat bulan untuk menyelesaikan pembangunan dermaga," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa seluruh komponen dermaga apung menggunakan material fabrikasi. Pasalnya, dermaga hanya akan beroperasi di luar musim penghujan atau ketika ada event-event tertentu.

Baca juga: Pemkab Madiun Proyeksikan Desa Wisata di 100 Besar ADWI

“Karena bukan pembangunan permanen, tidak perlu izin Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Hanya informasinya kalau untuk pemanfaatan sungai perlu kajian,” jelasnya.

Menurutnya, kajian dari BBWS Bengawan Solo memang perlu dilakukan. Hal itu guna menentukan titik lokasi objek wisata air dan juga untuk mengukur tingkat risiko luapan air Kali Madiun serta sebagai pertimbangan aspek keamanan serta keselamatan.

"Intinya, guna mengetahui lokasi yang ditentukan cocok atau tidak dimanfaatkan untuk wisata air," ucapnya.

Suyanto menyebut bahwa Pemkot saat ini tengah membidik potensi aliran Sungai Bengawan Madiun yang melalui wilayahnya untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai tempat wisata air.

Baca juga: DPD Partai Nasdem Kab Madiun Buka Pendaftaran Bacabup

Sementara itu, Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bahwa pengembangan wisata air di Bengawan Madiun merupakan bentuk optimalisasi sumber daya alam yang ada di wilayahnya.

"Sumber daya alam yang kita miliki harus dikelola sebaik mungkin dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan upaya mewujudkan hal itu," tutur Maidi.

Maidi pun berharap nantinya kawasan wisata air tersebut tidak hanya menjadi obyek wisata hiburan. Namun juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak.

"Nanti di sini juga akan ada wisata kuliner tradisional. Harapannya, pemanfaatan kawasan Taman Bantaran ini bisa semakin optimal," tutupnya. mdn

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru