Perhimpunan Dokter Paru Indonesia: Polusi Udara Berdampak Penurunan Rentang Usia

surabayapagi.com
Kondisi DKI Jakarta penuh dengan polusi udara, dapat berdampak pada kesehatan. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Viralnya kasus polusi udara yang terjadi di wilayah DKI Jakarta membuat kota-kota lain mulai ketar-ketir. Pasalnya dampak polusi udara tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

Bahkan, saat ini ditemukan kenaikan angka kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada masyarakat, serta dampak penyakit paru dan pernafasan lainnya, paling banyak di wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Cegah Stunting, Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Gencarkan Generasi Sehat

Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama yang mengatakan polusi udara dapat berdampak pada usia harapan hidup masyarakat di sana.

“Publikasi 29 Agustus 2023 ini adalah analisis berdasarkan data tahun 2021, di mana pada tahun itu kadar rata-rata tahunan PM2.5 di New Delhi adalah 126.5 g/m3, artinya lebih 25 kali dari batas rekomendasi WHO yang 5 g/m3. Angka bahan partikulat juga tercatat tinggi di New Delhi pada tahun 2021 itu,” ungkap Tjandra yang merujuk pada penelitian Air Quality Life Index (AQLI) di India tahun 2021.

Tak hanya itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingginya kadar polusi udara pada tahun 2021 juga memberi dampak penurunan rentang usia penduduk New Delhi menjadi lebih pendek 11,9 tahun, apabila menggunakan batas aman 

Baca juga: TMMD ke 120 Kodim 0816/Sidoarjo, Rasa Kemanusiaan TNI, Ibu Sutinah Dapat Bantuan Kesehatan di Posko TMMD

“Analisa lain, kalau menggunakan data standar polusi nasional India maka penduduk New Delhi dapat kehilangan usia harapan hidup selama 8,5 tahun,” ucap dia, Jumat (01/09/2023).

Penelitian itu juga memberikan kesimpulan, bahwa polusi bahan partikulat merupakan risiko terbesar yang dapat mengancam kesehatan di India, bahkan melebihi dampak penyakit kardiovaskuler dan malnutrisi maternal dalam hal penurunan angka usia harapan hidup.

Secara rata-rata maka penduduk India kehilangan 5,3 tahun usia harapan hidupnya akibat polusi partikel, sementara angka kehilangan usia harapan hidup akibat penyakit kardiovaskuler adalah 4,5 tahun dan akibat malnutrisi maternal dan bayi adalah 1,8 tahun.

Baca juga: BKKK Surabaya Siagakan 75 Nakes dan 6 Ambulans untuk Pantau Kesehatan Jamaah Haji

Hasil penelitian itu juga menunjukkan sekitar 67,4 persen penduduk India hidup dalam lingkungan polusi udara yang melebihi standar kualitas udara yang ditetapkan pemerintah setempat sebesar 40 mikrogram per meter kubik.

Sebagai informasi, data penurunan rentang usia tersebut tak hanya terjadi di India. Namun, laporan penelitian yang sama pun menunjukkan di kawasan Asia Selatan partikel polusi meningkat 9,7 persen pada kurun waktu 2013 sampai 2021. 

Di India peningkatan kadar particulate matter (PM) 2.5 adalah 9,5 persen, di Pakistan 8,8 persen dan di Bangladesh juga naik sebesar 12,4 persen. sb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru