DKPP Sumenep Diminta Seriusi Persoalan Kelompok Fiktif di Desa Duko Rubaru

surabayapagi.com
Kantor DKPP Kab. Sumenep. SP/Ainur Rahman

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Sejumlah aktivis di Kab. Sumenep, mendesak Kepala Dinas Ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) kab. Sumenep, untuk memanggil BPP kecamatan Rubaru kab. Sumenep.

Tujuannya agar pemain yang memanfaatkan kelompok tani dibawah segera di sidak, karena meresahkan suatu kelompok lainnya, yang namanya dicatut dan dimasukkan dalam sebuah kelompok. Kata Zaini kepada Surabaya pagi

Baca juga: Pemkab Sumenep Serahkan 29 Unit Mobil Puskesmas Keliling

"Namanya masuk di struktur kelompok tani, tapi orangnya tidak mengetahui jika menjadi anggota kelompok, makanya nanti saya akan ajukan nama kelompoknya untuk mengkroscek bantuan apa yang sudah diterima"

Hal ini, kata Zaini, harus segera di sanksi pelakunya, karena telah mencatat nama kelompok untuk kepentingan diri sendiri, saya akan terus kawal kelompok yang bermasalah dari berbagai titik di beberapa kecamatan. Jelasnya

"Kecamatan Pasongsongan dan Rubaru ini menjadi perhatian publik, banyaknya kelompok tani  di dua kecamatan ini, karena memang areal lahan yang dimiliki oleh masyarakatnya sangat luas dan produktif bagi petani"

Dikatakan Zaini, banyaknya delik aduan kelompok tani yang belum mendapatkan program bantuan dari pemerintah hal itu dikarenakan tidak memiliki kedekatan dengan Gapoktandes dan Gapoktancam, ini benar-benar lucu.

Baca juga: Madura Body Contest Upaya Penggerak Sektor Pariwisata di Sumenep

"Kelompok Tani dengan mudah mendapatkan bantuan, jika memiliki kedekatan dengan Gapoktandes atau Gapoktancam, makanya persoalan di Kecamatan Rubaru, ini perlu disikapi serius oleh Dinas terkait"

Selanjutnya, Kata Zaini,  BPP kecamatan Rubaru, harus proaktif kepada kelompok tani untuk mensosialisasikan produk unggulan pertanian dan melegalkan nama kelompoknya agar tidak bermasalah secara administrasi.

"Bantuan itu harus dibagi rata terhadap sejumlah kelompok yang ada, jangan dimonopoli oleh ketua kelompok dan kelompok tertentu, ini pasti muncul komplik di dalam satu desa yang memiliki beberapa kelompok"

Baca juga: Penerbangan Perintis Sumenep-Jember Ramai Pasca Lebaran

Zaini mengatakan, pihaknya melakukan insert di dua kecamatan yakni Kecamatan Pasongsongan dan Rubaru, karena di dua kecamatan ini letak areal lahan produktif bagi petani, meski di daerah pasongsongan terbagi antara petani dan nelayan.

Kedepannya, zaini melirik dua kecamatan lainnya, yakni kecamatan Ambunten dan Saronggi, aduan sudah banyak dari kelompok tani bermasalah, hanya masih fokus kepada dua kecamatan dulu. Pungkasnya. AR

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru