Dinkes Jombang Temukan 58 Wilayah Endemik DBD

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang telah melakukan penyelidikan epidemologi (PE) di tengah tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Santri Hasilnya, ditemukan ada 58 wilayah endemik DBD.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Syaiful Anwar mengatakan, pihaknya telah melakukan PE untuk mengetahui penularan dan penyebaran DBD. Hasilnya, ditemukan ada 58 wilayah endemik DBD di lingkungan rumah, kebun dan sekolah.

Baca juga: Komoditas Unggulan Vanili: Perawatan Mudah, Harga Jual Tinggi

"Kalau di sekolah yang diidentifikasi ada di SMPN 5 Jombang dan SD Plus Darul Ulum," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (29/02/2024).

Menurut Syaiful, sarang nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan virus dengue banyak terdapat pada penampungan air yang tidak terpakai dengan kondisi jernih. Selain itu, jentik nyamuk juga banyak ditemukan di kolam yang tidak terpakai, kubangan air dan ban-ban bekas yang di dalamnya ada airnya.

Oleh karena itu, pihak Dinkes Jombang mulai melakukan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah endemik. Salah satunya dilakukan foging di Lingkungan Wersah gang 5, Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Jombang pagi tadi.

Baca juga: Upacara Hardiknas di Jombang, Belasan Peserta Bertumbangan: Kelamaan ‘Dijemur’

"Dari PE itu kami sudah lakukan pembersihan sarang nyamuk di lokasi tersebut," ungkapnya.

Banyaknya wilayah endemik DBD di Jombang mengakibatkan infeksi virus dengue (IVD) cepat menyebar ke masyarakat. Dari catatan Dinkes Jombang, sudah ada 360 orang terjangkit IVD sepanjang 2024.

Baca juga: Panen Raya Berakhir: Petani di Jombang Nangis, Harga Gabah Anjlok

Terdiri dari kasus DBD, demam dengue (DD), chikungunya dan suspect DBD. Dari total itu, ada 5 orang meninggal dunia akibat DBD di bulan Februari.

"Trennya mulai menurun. Yang kemarin 60 orang dirawat kini tinggal 11 orang dirawat di RSUD Ploso dan di RSUD Jombang 36 dirawat. Hingga Februari ini khusus DBD ada 140 kasus," pungkasnya. Jb-01/ham

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru