Tradisi Unik, Tadarusan Al-Qur’an 400 Kg di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi

surabayapagi.com
Salah seorang qori sedang melantunkan ayat suci Al Quran dengan Al Quran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman, Banyuwangi. Muh Hujaini/Ngopibareng.id

SURABAYAPAGI.com, Banyuwangi - Bulan suci Ramadhan memang bulan berkah, dimana kerap dimanfaatkan dengan bertadarus dan mengaji. Kali ini, ada momen unik di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, Jawa Timur. Pasalnya, disana memiliki tradisi unik, yaitu tadarus menggunakan Al-Qur'an raksasa yang beratnya mencapai 4 kuintal (400 kilogram).

Diketahui, Al-Qur'an raksasa ini memiliki ukuran 2x1,5 meter dan berat sekitar 400 kilogram. Setiap ayat dalam Al-Qur'an ini dituliskan langsung oleh tangan, sehingga menjadikannya lebih menarik lagi.

Baca juga: Gus Muhdlor Gelar Open House untuk Masyarakat, 15.000 Porsi Makanan Disiapkan

Koordinator Majelis Semaan Al-Qur'an Masjid Agung Baiturrahman, Ustaz Ahmad Rifai mengatakan, Al-Qur'an raksasa ini ditulis tangan oleh Abdul Karim. Ia adalah seorang guru SMA dari Kecamatan Gentang Banyuwangi

“Al-Qur'an raksasa ini merupakan hasil karya luar biasa dari Abdul Karim, seorang guru SMA di Kecamatan Gentang Banyuwangi. Dibutuhkan waktu lebih dari 7 bulan untuk menyelesaikan penulisannya," jelasnya, Minggu (17/03/2024).

Sementara itu, untuk proses pembuatannya, Al-Qur'an raksasa ini dibuat menggunakan kertas khusus yang diimpor dari Jepang dengan spesifikasi anti rayap dan bebas jamur. 

Lalu, untuk penulisannya memakan waktu hingga 7 bulan dengan menghabiskan spidol sebanyak 32 kardus dengan tambahan 40 kardus tinta spidol. 

Lebih lanjut, pada 5 September 2010, bertepatan dengan hari ke-27 Ramadan 1431 Hijriah, Al-Qur'an raksasa ini resmi diperkenalkan ke masyarakat dan menjadi salah satu ikon Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi.

Baca juga: DPC Peradi Sidoarjo Bagikan 300 Takjil dan Santunan untuk Anak Yatim

Menariknya, untuk membaca Al-Qur'an raksasa ini harus dibaca oleh tujuh orang yang dipilih secara khusus. Dua orang di antaranya merupakan hafiz atau penghafal Al-Qur'an, sedangkan dua lainnya khusus untuk membuka Al-Qur'an berukuran besar.

“Dibutuhkan 7 orang ini karena ukurannya yang cukup besar. Selain dua orang khusus untuk membaca Al-Qur'an, lainya membantu untuk membuka Al-Qur'an. Karena memang harus berhati-hati. Jika tidak, bisa robek. Ini yang harus kita antisipasi,” jelas Ustaz Ahmad Rifai.

Ia menambahkan, Al-Qur'an raksasa ini setiap malamnya terus dibaca selama bulan Ramadhan hingga malam terakhir.

Baca juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

“Sampai malam terakhir bulan Ramadhan pembacaan Al-Qur'an raksasa ini. Setelah itu akan kita simpan lagi untuk pembacaan bulan Ramadhan akan datang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, tradisi unik ini memang sudah berlangsung sejak 2010. Setiap harinya selama Ramadan, Al-Qur'an raksasa ini dibaca setelah melaksanakan salat tarawih hingga pukul 22.00 WIB.

Alquran raksasa ini setiap malamnya terus dibaca selama bulan Ramadhan hingga malam terakhir. Setelah itu Al-Qur’an tersebut nantinya akan simpan lagi untuk pembacaan bulan Ramadhan akan datang. bny-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru