AH Thony : Pedagang Pasar Harus Bisa Bertransformasi ke Arah Digital

surabayapagi.com
Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya AH. Thony saat melakukan sidak di Pasar Gayungsari Jumat (22/10).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Selain persaingan pasar, diera digitalisasi para pedagang pasar tradisional sangat membutuh sebuah keterampilan dalam pemasaran online guna meningkatkan penjualan mereka. 

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony mengatakan pedagang saat ini harus bertransformasi ke arah digital. Namun penyediaan aplikasi belum menyentuh pedagang pasar. Semisal PD Pasar Surya memfasilitasi maka perdagangan secara online bisa dilakukan. 

Baca juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

"Digitalisasi menjadi satu kebutuhan dan saya pikir PD pasar perlu masuk ke arah situ (memfasilitasi aplikasi)," ungkap AH. Thony. 

Seperti di pasar Gayungsari ini pedagang sudah beberapa pedagang sudah menerapkan sistem online. Namun mereka memanfaatkan sistem online itu dengan mengandalkan paketan data masing-masing ponsel pedagang. Sebab di pasar tidak tersedia jaringan WiFi. Ini lah yang harus dilakukan PD Pasar Surya untuk memfasilitasi pedagang dengan melakukan pemasangan WiFi di pasar-pasar. 

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

AH Thony menjelaskan Surabaya sebagai smart city perlu dukungan akses internet di sentra ekonomi maupun sentra pedagang pasar. " Smart City tidak hanya berlaku di zona tengah kota. Tetapi sentra ekonomi dan sentra pedagang yang lain juga harus disentuh,"tegasnya. 

Selain itu penyediaan aplikasi untuk pedagang secara online juga belum tersedia.Fasilitas online tersebut bisa berupa marketplace. 

Baca juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Namun, lanjut AH Thony, di pasar juga harus tersedia petugas yang bisa mengantarkan barang pesanan konsumen. Melihat pasar di Surabaya ini ada di setiap lingkungan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar. Sehingga warga perlu dimanjakan ke layanan hantaran langsung. 

"Perlu ada sistem online. Konsumen juga minta dimanjakan. Sehingga manajemen pasar harus ada petugas yang diberi mandat untuk mengantarkan ke tempat konsumen yang memesan. Jadi harapannya bisa memenuhi kebutuhan warga," katanya. Alq

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru