BI Jatim Proyeksikan Inflasi Jatim pada Juni 2023 Lebih Tinggi

surabayapagi.com
Kegiatan Bincang Bareng Media di kantor KPwBI Jatim, Selasa (6/6/2023). Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) memproyeksi tren inflasi di Jatim pada Juni 2023 ini lebih tinggii. Hal itu salah satunya disebabkan karena adanya momen hari besar keagamaan atau Hari Raya Idul Adha pada 29 Juni mendatang.

Kepala BI Jatim Doddy Zulverdi menjelaskan, inflasi pada Juni ini diprediksi akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya lantaran ada permintaan hewan ternak untuk kurban seperti sapi dan kambing. Selain itu, juga ada komoditas lain yang masih mempengaruhi inflasi Jatim seperti telur ayam dan daging ayam yang bulan lalu menjadi pemicu inflasi.

Baca juga: Pemkab Malang Sukses Tekan Inflasi Selama Ramadan

“Begitu juga cabai kalau kita cermati ini sudah berakhir masa panen, serta ada faktor anomali cuaca karena ada El-Nino yang akan berpengaruh pada beras dan gula,” kata Doddy saat Bincang Bareng Media (BBM) BI Jatim di Surabaya, Selasa (6/6/2023).

Sementara itu, untuk biaya sektor pendidikan pada Juni ini diprediksi tidak akan terlalu berkontribusi pada inflasi. Pasalnya, banyak program pemerintah seperti dana BOS dan subsidi pendidikan yang dikucurkan untuk masyarakat.

Baca juga: Pemkab Probolinggo Alokasikan Rp 2 M untuk Tekan Inflasi

“Jadi sektor pendidikan ini tidak terlalu memberikan tekanan pada inflasi pada Juni - Juli nanti,” ucapnya.

Kendati demikian, Doddy mengaku optimistis laju inflasi tahun ini bisa lebih rendah dibandingkan tahun 2022 lalu dengan perkiraan berada pada range target yakni 3 persen +- 1 persen.

Baca juga: Pj Gubernur Adhy Rumuskan Strategi Pengendalian Inflasi Agar Harga Pangan Terkendali

Ia mengungkapkan, faktor dasar yang mendorong terkendalinya inflasi tahun ini yakni cuaca yang lebih mendukung, hama tanaman dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) lebih terkendali, dampak lanjutan kenaikan harga BBM September 2022 telah selesai, dan tren penurunan harga komoditas global, khususnya energi.

“Tentunya sepanjang tahun ini akan ada fluktuasi di beberapa periode, misal Idulfitri, Iduladha, serta Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti yang umumnya dari sektor bahan pangan,” tutupnya. sb

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru