Bolo Tetap Lestarikan Gamelan di Sela Pekerjaannya Sebagai Petani

surabayapagi.com
Bolo, pelatih gamelan yang sedang bermain musik gamelan. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Bolo yang merupakan pelatih gamelan sudah lebih dari 20 tahun memperkenalkan musik gamelan kepada khayalak, khususnya generasi muda di Desa Dawuhan, Kecamatan Trenggalek. Ia gemar mempraktekkan musik gamela di kala bersantai karena jarang ada generasi muda yang mau berlatih cara bermain gamelan. Namun yang lebih mencengangkan, generasi muda dari luar negeri malah semangat untuk mempelajarinya.

Sehingga saat ini jika ada yang ingin berlatih, di sela pekerjaannya sebagai petani, dirinya selalu meluangkan waktu untuk melatih. Bahkan, dirinya tidak mengharapkan imbalan untuk melatih. Itu dilakukan karena melatih gamelan bukan tujuan untuk komersial, melainkan rasa kecintaannya terhadap musik gamelan dan ingin musik warisan nenek moyang tersebut ingin tetap lestari. Bahkan selain musik gamelan, dirinya juga aktif melatih seni tari jaranan.

Baca juga: Gapoktan di Trenggalek Bagikan Ribuan Liter POC Gratis

Untuk itu, guna menarik simpatisan anak muda, dirinya selalu memperbarui lagu-lagu gamelan. Selain itu, juga mengombinasikan anggota paguyuban antara orang tua dan anak-anak. Bahkan juga di beberapa kesempatan juga melatih para ibu rumah tangga (IRT). Tujuannya biar semangat berlatih tetap terjaga. "Setidaknya dibutuhkan 10 orang untuk berlatih gamelan agar tiap jenis alat ada yang pegang. Makanya dengan begitu saya kerap melakukan kombinasi antara pemain tua dan muda," imbuhnya.

Baca juga: 4 Titik yang Tertimbun Longsor di Trenggalek Dibuka

Hal tersebut dilakukan karena dirinya ingin melakukan regenerasi para pemain gamelan yang sudah berumur. Sebab, yang terpenting dalam bermain gamelan ini adalah menyelaraskan nada. Untuk itu, perlu beberapa kali latihan. Namun setiap kali sudah terbentuk, latihan harus dimulai dari awal karena ada beberapa anggota yang meninggal sehingga tempatnya diganti anggota lain.

Dengan menyisipkan beberapa anggota yang masih berusia muda, jika ada pergantian anggota lain, dia bisa ikut membantu memberi bimbingan berlatih. "Sudah banyak paguyuban dari luar yang saya bina. Makanya kini pembinaan difokuskan pada para generasi muda, khususnya dari daerah dekat agar musik gamelan tetap lestari dan tak kalah dengan orang di luar sana," jelasnya. Dsy13

Baca juga: Harga Gabah di Trenggalek Turun

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru