Eksis Lestarikan Seni Pewayangan Dikalangan Anak-Anak

surabayapagi.com
Para dalang cilik asuhan Sriyono saat latihan menjadi dalang di sanggarnya. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Seni pewayangan di era sekarang kian ditinggalkan. Namun tidak bagi Sriyono yang merasa terpanggil. Tanpa biaya, ia sibuk mengajari puluhan bocah agar menjadi seorang dalang yang andal. Di rumah sederhananya, suara gending terdengar mengalun merdu dengan sejumlah bocah yang tengah latihan karawitan.

bukan tanpa alasan mendirikan Sanggar Budaya Candra Siswa ini. Pria paro baya itu mengaku, memoles anak menjadi dalang bukanlah tujuan utamanya. Ada tujuan lain di balik itu. Yakni mencetak anak lebih kecerdasan, kedewasaan, dan karakter melalui media wayang.

Baca juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Sebab, menurutnya, berbagai keterampilan dalam seni wayang dapat memicu kecerdasan anak. ”Salah satunya menceritakan kisah atau karakter pewayangan yang punya penekanan tersendiri,” sebutnya, Rabu (28/4/2021).

Sejak 21 tahun silam, Sriyono terus berkonsisten menjadi wadah bagi para bocah untuk belajar dunia pewayangan. Mulai dalang, karawitan, tari hingga bermain musik pendamping wayang hingga sukses melahirkan dalang andal. Yakni, Purnawan yang juga pernah tercatat sebagai dalang cilik terbaik tingkat nasional.

Baca juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

Saat ini, sebanyak 20 bocah masih berguru di rumah Sriyono. Bocah itu ada yang masih duduk di kelas 2 SD, hingga SMP. Dengan mendalami tokoh pewayangan, karakter dan kepribadian anak turut terbentuk.

Selain itu, ia menyebutkan, membimbing anak menjadi dalang cilik bukanlah hal mudah. Apalagi dunia dan karakter anak selalu berbeda. Sriyono punya cara tersendiri agar bisa menebar ilmunya.

Baca juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Salah satunya dengan menunjukkan pendekatan pada anak. ”Itu harus kita lakukan pada anak dan para orang tua. Selain itu juga harus memahami psikologisnya. Kalau gak gitu, bakal susah,” bebernya. Belajar dalang di sanggar ini, juga tak dipungut biaya sepeser pun. Dsy9

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru