Disperta Madiun Catat per April 2024, Alami Puncak Produksi Panen Padi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Apr 2024 12:01 WIB

Disperta Madiun Catat per April 2024, Alami Puncak Produksi Panen Padi

i

Ilustrasi. Petani sedang menjemur gabah hasil panen padi. SP/ MDN

SURABAYAPAGI.com, Madiun - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun mencatat produksi hasil panen padi per April 2024 mengalami peningkatan mencapai 82.431 ton gabah kering panen dengan luas lahan sawah 12.694 hektar.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Disperta Kabupaten Madiun, Supriyadi mengatakan, produksi padi pada April kali ini merupakan puncak dari masa panen raya petani di Kabupaten Madiun. Karenanya, hasil panen lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Alhamdulillah Petani Sumringah, Harga Gabah Kering Meroket

"Hasil panen pada MP I tahun 2024 di Kabupaten Madiun ini capai 82.431 ton gabah," ujar Supriyadi, Senin (29/04/2024).

Sementara itu, dari data disperta setempat menyebutkan hasil panen pada Maret 2024 mencapai 67.644 ton gabah dengan luas lahan sawah 10.384 hektare. Setiap hektare sawah di Kabupaten Madiun rata-rata mampu menghasilkan beras sekitar 6,8 ton. 

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pemkot Surabaya Panen Padi bersama Poktan Sri Sedono

Sedangkan, dari 12.694 hektare sawah yang panen, terbanyak berada di Kecamatan Pilangkenceng dan Kebonsari. 

Melihat peningkatan produksi hasil panen padi, Pemkab Madiun terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi petani setempat dengan melakukan sejumlah upaya yang dilakukan untuk mewujudkannya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Dorong Petani Gunakan Pupuk Biosaka

Salah satunya adalah penggunaan pupuk berimbang maupun organik, alat dan mesin pertanian yang modern, bibit unggul, pengusir hama yang efektif, serta pendampingan petugas penyuluh pertanian yang mumpuni.

Adapun rata-rata produksi padi di Kabupaten Madiun per tahun yang tercatat oleh Dinas Pertanian setempat mencapai 500.000 ton lebih dengan luas area tanam atau sawah 90.000 hektar. mdn-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU