Jelang Ajaran Baru, Proses Vaksinasi Guru Jatim Capai 38 Persen

surabayapagi.com
Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19. SP/PEMPROV JATIM

SURABAYAPAGI, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/walikota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka ini merupakan hasil Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang diteken tanggal 30 Maret 2021. Sesuai dengan arahan dari Mendikbud telah direkomendasikan sekolah tatap muka mulai Januari 2021.

Baca juga: Kebutuhan Guru di Kota Malang Sangat Tinggi

Diharapkan pada Bulan Juni 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka dengan target semua guru sudah divaksin. “Di Jatim sendiri, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua kali sebanyak 38 persen.” Ujarnya, Senin (17/5/2021).

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi 2 kali ,” tambahnya.

Menurut Wahid, supaya pendidiknya nanti sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pembelajaran tatap muka dijadwalkan mulai pada tahun pelajaran baru 2021/2022 awal Juli 2021. Khofifah menyebutkan, jenjang pendidikan yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka adalah PAUD, pendidikkan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.

Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19. Jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan.

Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100 persen, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah prosentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka.

Ia meminta pihak SMA, SMK dan SLB Se-Jatim wajib membentuk Tim Satgas Covid-19 pada tiap sekolah. Dimana yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.

Baca juga: Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan.

Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” terang Khofifah, Senin (17/5/2021).

Pasalnya ia telah bertemu langsung perwakilan PGRI dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, SMK dan SLB Se-Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Khofifah menambahkan, Tim Satgas Covid-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya.

Baca juga: Khofifah: Alhamdulillah Program Kami Efektif

Terkait vaksinasi guru, orang nomor satu di Jatim ini meminta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada ahir Juni sudah seratus persen tervaksin.Karenanya, data vaksinasi untuk guru harus terus dimonitor.

Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100 persen sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung.“Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali.Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan,” pinta gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah kembali mengingatkan penyebaran Covid-19 masih berlangsung.Varian baru Covid-19 sudah ada yang masuk di Jatim. Karenanya, perlu menjadi perhatian bersama terkait penyebaran Covid-19, protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat. Interaksi saat pembelajaran berlangsung dapat dikendalikan.

“Mari semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai lengah. Para kepala sekolah dan guru harus dapat mengendalikan antara gas dan rem,” tambahnya. tn/na

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru