Home / Peristiwa : Kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur Tersisa 0,82 %

Khofifah: Alhamdulillah Program Kami Efektif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Mar 2024 19:28 WIB

Khofifah: Alhamdulillah Program Kami Efektif

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusaia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam suratnya tanggal 26 Februari 2024 menyebut, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur tersisa 0,82 %, bahkan 9 kota/kabupaten kemisiknan ekstrem dan jumlah penduduk miskinnya 0%.

Sembilan kabupaten/kota adalah Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo.

Baca Juga: Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

Surat Kemenko PMK itu disambut gembira Gubernur Jawa Timur Periode 2018-2024, Khofifah Indar Parawansa. Program-program yang dia jalankan bersama wagub menuai hasil yang bagus.

“Alhamdulillah, kabar ini melengkapi kegembiraan saya dan mas Emil Dardak di akhir kepemimpinan kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Apa yang kami upayakan dengan berbagai program efektif menurukan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur,” ungkap Khofifah, Jumat (15/3/2024).

Lebih jauh Khofifah menjelaskan angka-angka yang berasil dia capai selama memimpin Jatim. Dalam tiga tahun terakhir (2020-2023) angka kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur turun secara signifikan sebesar 3,58% atau 1.480.140 jiwa. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4% atau setara 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82% atau 331.980 jiwa pada Maret 2023 sehingga Jatim menerima penghargaan insentif fiskal.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem Kota Mojokerto Sudah Nol Persen

"Jawa Timur memperoleh insentif fiskal Rp6,215 miliar. Insentif itu dimaksimalkan untuk berbagai program dengan sasaran masyarakat miskin. Mulai dari Padat karya tunai, pengadaan air bersih di desa rawan kekeringan, pasar murah untuk menekan inflasi, bantuan langsung tunai untuk penyandang disabilitas dan bantuan permakanan bagi PMKS di Panti Sosial," terang Khofifah.

Khofifah kemudian mebeberkan program penurunan angka kemiskinan yang dia jalankan. Disebutkan, Pemprov Jatim menginisiasi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem melalui bantuan sosial bagi 22.186 keluarga miskin ekstrem di 15 Kabupaten/Kota, masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp.1.500.000 yang digunakan sebagai modal usaha.

Baca Juga: Khofifah : Antusiasme Warga jadi Penentu Masa Depan Bangsa

Pemprov Jatim juga menginisiasi Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sejak tahun 2019 sd 2023 telah dilakukan renovasi terhadap 33.745 unit rumah dengan total anggaran Rp 402 miliar bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V Surabaya serta Program Elektrifikasi atau penyambungan listrik bagi 16.780 Rumah Tangga Miskin (2019 sd 2023).

“Insya Allah, kedepan, jika masyarakat Jatim kembali memberi amanat kepada kami, berbagai program tersebut akan terus berlanjut dan bertambah sehingga angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur dapat kita capai nol persen,” pungkasnya. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU