Home / Politik Pemerintahan : Kejar Target Angka Prevalensi Stunting

Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 20 Mar 2024 19:52 WIB

Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengejar target angka prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024.

"Alhamdulillah jika dilihat tren datanya, angka prevalensi stunting Jatim terus menurun. Kemarin, Wapres menggelar rapat khusus terkait percepatan penurunannya dan disampaikan bahwa prevalensi Jatim per awal 2024 ini adalah 17,7 persen," ujar Khofifah dalam keterangannya di Surabaya, Rabu (20/3).

Baca Juga: Khofifah : Antusiasme Warga jadi Penentu Masa Depan Bangsa

Gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut menjelaskan, angka prevalensi di wilayah tersebut adalah 19,2 persen pada 2023, tentu masih jauh di bawah rata-rata nasional yaitu 21,5 persen.

"Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun semua elemen harus bekerja keras untuk bisa mengejar target 14 persen hingga akhir 2024" katanya.

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu, sampai saat ini aktif untuk melakukan upaya menurunkan angka stunting, contoh membagikan telur ayam gratis pada ibu hamil dan juga anak-anak saat dilakukan operasi pasar di seluruh daerah di Jatim.

Tidak hanya itu, di Muslimat NU, Khofifah juga telah merancang program khusus untuk dalam upaya penurunan stunting, mulai dari gerakan sedekah satu butir telur setiap hari, menggagas ibu asuh stunting, dan juga melakukan deklarasi komitmen bersama memerangi stunting saat acara Harlah Muslimat NU ke 78 di Gelora Bung Karno pada Januari 2024.

Baca Juga: Khofifah: Jatim Pusat Kemenangan Prabowo

“Karena stunting ini bukan hanya masalah kesehatan, melainkan adalah masalah serius yang berkait dengan keberlangsungan pembangunan bangsa. Terlebih kita sedang menyongsong Indonesia Emas 2045 yang artinya generasi bangsa di tahun tersebut haruslah sehat dan memiliki tumbuh kembang optimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, peraih Penerima Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International ini pun menyebutkan bahwa mencegah stunting harus dilakukan sejak anak perempuan menginjak usia remaja, agar memiliki kecukupan asupan zat besi untuk menghindari anemia.

Selain itu saat hamil hingga 1000 hari pertama bayi, kata Khofifah, kecukupan gizi juga harus dipastikan agar mendukung pertumbuhan optimal.

Baca Juga: Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jatim Dukung Khofifah di Pilgub 2024

Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dipaparkan dalam rapat bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin, ada tiga provinsi di Indonesia yang sudah mencapai target RPJMN dengan prevalensi stunting di bawah 14 persen, yaitu provinsi Riau (13,6 persen), Jambi (13,5 persen) dan juga Bali (7,2 persen). 

Sedangkan lima provinsi di Indonesia yang tercatat sebagai daerah dengan prevalensi stunting tertinggi dengan persentase lebih dari 30 persen, yakni Papua Tengah (39,4 persen), NTT (37,9 persen), Papua Pegunungan (37,3 persen), Papua Barat Daya (31 persen) dan Provinsi Sulawesi Barat (30,3 persen). 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU