Jelang Ramadhan, Stok Beras di Ponorogo Dipastikan Aman

surabayapagi.com
Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Ponorogo memastikan, stok beras di daerah itu telah sesuai dengan kebutuhan konsumsi masyarakat hingga beberapa bulan ke depan. Sehingga Bulog Ponorogo meminta agar masyarakat tidak khawatir akan terjadinya kekurangan atau kelangkaan.

"Insya Allah stok beras menjelang Ramadhan bahkan hingga Lebaran tahun ini aman, masih sangat mencukupi," kata Kepala Bulog Cabang Ponorogo Aan Sugiarto di Ponorogo, Selasa (21/2/2023)

Baca juga: Gelaran 30 Hari Pasar Malam, Sumbang Rp 450 Juta PAD Pemkab Ponorogo

Berdasarkan pantauan di Gudang Beras Bulog (GBB) Ponorogo di Jalan Raya Ponorogo-Madiun, atau tepatnya di Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan. Stok beras milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tampak berlimpah ruah. Tercatat, sedikitnya 800 ton beras Bulog kini tersimpan di gudang saat ini.

Aan menyebut, volume stok itu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Ponorogo, bahkan hingga 3-6 bulan ke depan. Selain itu, menurutnya, jumlah itu masih bisa terus bertambah. Pasalnya, panen raya sebentar lagi tiba.

“Menyambut lebaran dan puasa mulai 22 Maret, stok Ponorogo aman. Apalagi sebentar lagi panen raya, jadi sebelum Ramadhan kami bisa melakukan penyerapan dari petani,” ujarnya.

Namun, Aan menyatakan jika pihaknyan belum mendapatkan surat edaran resmi dari pusat terkait berapa jumlah beras yang akan diserap melalui petani.

Meskipun belum ada intruksi kuota besaran serapan padi petani saat musim panen raya, namun pihaknya memastikan akan melakukan penyerapan beras petani berapa pun kuota yang diberikan.

Baca juga: Kebijakan ‘One Way’ di Ponorogo Diklaim Berdampak Positif Bagi Ekonomi

"Target penyerapan dari pusat belum turun  Kalau sudah masuk panen kami start. Untuk Ponorogo tahun lalu 30 ribu ton yang kita serap," ucapnya.

Saat ini, harga beras di pasaran masih berada di angka Rp 10 ribu lebih per kilogramnya. Sedangkan berdasarkan hasil pemantauan di penggilingan Padi pada, Senin (21/02/2023), harga gabah penggilingan Rp 5.400 per kilogram, sedangkan harga beras medium di tingkat penggilingan Rp 9.500 per kilogram.

Maka dari itu, Aan mengaku bahwa pihaknya akan lebih menggencarkan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras jelang panen raya dan Ramadhan hingga 27 Februari.

Baca juga: Event Besar Grebeg Suro Ponorogo 2024, Nyaris Tanpa Gunakan APBD

"Untuk mempercepat harga turun. Kami akan lebih gencar lagi operasi pasar. Sasarannya fokus pasar tradisional hingga 27 Februari mendatang. Rata-rara di 3 kabupaten (Ponorogo, Magetan, Pacitan) 30 sampai 50 ton per hari. Untuk Ponorogo sendiri 20 sampai 25 ton per hari kita distribusikan," terangnya.

Kebutuhan beras untuk konsumsi masyarakat di Ponorogo setiap harinya ditaksir antara 20 ton per hari.

Jika stok beras Bulog saat ini ada 800 ton, berarti ketersediaan bahan pangan beras di Ponorogo yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan, dengan asumsi panen raya padi segera tiba pada Maret mendatang. pnr

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru