Khofifah Izinkan Bukber dengan Prokes Ketat

surabayapagi.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa. SP/Dokumen SP

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Masyarakat Indonesia bisa dipastikan akan melewati Ramadhan tahun ini sama seperti tahun sebelumnya, masih dalam masa pandemi covid-19. sejumlah aturan pun dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19, salah satunya larangan mudik.

Baca juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Di bulan ramadhan, buka bersama (Bukber) menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu. Namun, karena pandemi, acara bukber yang berpotensi menyebabkan kerumunan dilarang dilakukan pada Ramadhan tahun lalu.

Mengingat pandemi yang mulai agak melandai, ditambah vaksinasi yang telah berjalan beberapa waktu lalu, Gubernur Khofifah mengizinkan masyarakat menggelar buka bersama namun dengan catatan protokol kesehatan tetap dijalankan.

"Lo bukber ya boleh, tetapi semua tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, usai acara Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT ke-75 PWI, Jumat (9/4/2021).

Khofifah meminta, warga yang mengadakan bukber hanya mengundang kawan di lingkungan sekitar saja. Sama halnya seperti salat tarawih.

Baca juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

"Jangan ngundang orang jauh-jauh yang sampean undang. Kayak (Salat) tarawih boleh di lingkungan masing-masing. Tetapi tetap harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat," tegasnya.

Mantan Mensos RI ini juga berpesan, warga yang mengadakan bukber harus mempertimbangkan tempat yang memadai, agar tidak terjadi kerumunan.

"Dulu kan kalau bukber ruame gitu, lah sekarang ya tetap terbatas. Lihat proporsionalitas tempat dan berapa banyak yang diundang," ungkapnya.

Baca juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

Ketua Muslimat ini berharap masyarakat menahan diri terlebih dahulu untuk menunda mudik pada lebaran tahun 2021 ini.

"Saya minta semuanya menahan diri. Sabar sedikit lagi, untuk menunda mudik," pungkasnya. 

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru