Kreatif, Ubah Karung Goni Bekas Jadi Kerajinan Tangan Unik

surabayapagi.com
Fatmalia Yulinda dengan tas berbahan karung goni bekas buatannya. SP/ MDN

SURABAYAPAGI.com, Madiun - Bagi kebanyakan orang karung goni merupakan salah satu salah satu limbah yang tidak bernilai. Namun, ditangan Fatmalia Yulinda, seorang perajin yang sukses memanfaatkan karung goni bekas pakai di pasar milik tetangga menjadi kerajinan tangan yang berguna dan menawan.

“Di sini masih jarang produk dari karung goni yang dijadikan kerajinan tangan. Makannya saya pilih untuk dijadikan kerajinan tangan. Selain itu, karung goni juga memiliki tekstur dan material yang unik,” katanya.

Baca juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

Karung goni bekas tersebut mampu ia ubah menjadi tas berbagai ukuran, dompet hingga suvenir. Usaha kerajinan karung goni yang masih terbilang cukup jarang di daerahnya menjadikan Fatmalia berinovasi untuk menjadikannya sebagai peluang usaha.

Usaha kerajinan tangan dimulai dari memilah kain karung goni terbaik, mencuci, merebus, menjemur hingga menjahit dilakukannya bersama suami.

Baca juga: Disperta Madiun Catat per April 2024, Alami Puncak Produksi Panen Padi

Sementara untuk proses pengerjaannya pun memakan waktu yang cukup lama sebab dikerjakan sendiri. Biasanya, untuk tas berukuran 40 sentimeter x 35 sentimeter diperlukan waktu 2 hari hingga 3 hari untuk membuatnya.

Hasil yang didapatkan melalui kerajinan tangan tersebut terbilang cukup menguntungkan. Dalam sebulan, mereka mampu mendapat ratusan pesanan. Harga jual kreasinya pun beragam mulai dari Rp75.000 hingga Rp250.000.

Baca juga: Pendapatan Pajak Tembus Rp27,26 Triliun, Jatim Masih Jadi Kekuatan Ekonomi Kedua Nasional

Dan dengan adanya usaha kerajinan tangan karung goninya ini, Fatmalia juga berharap usahanya dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

“Kain goni ini yang kami ambil ini kan hasil daur ulang. Kami berharap bisa turut berpartisipasi dalam menjaga keberlangsungan lingkungan agar tetap asri dan mengurangi limbah,” ungkapnya. Dsy5

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru