Misi Dagang Jatim dengan DKI Jakarta Tembus Rp 750 M

surabayapagi.com
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat meninjau stan pelaku usaha Jatim dan DKI Jakarta. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Jatim dan DKI Jakarta merupakan dua provinsi raksasa ekonomi sekaligus perdagangan strategis di Indonesia. Keduanya, memberikan kontribusi besar terhadap PDB Nasional. Dibentuklah misi dagang yang digelar Pemprov Jatim bersama Pemprov DKI Jakarta tersebut ternyata tembus Rp 750 miliar. Kegiatan ini diikuti 168 pelaku usaha dari Jakarta dan Jatim.

"Alhamdululillah, transaksi yang tercapai dari Misi Dagang Jatim di Jakarta kemarin, kita terima datanya, mencapai Rp 750 miliar. Kemarin ada sebanyak 168 pelaku usaha dari Jatim dan DKI yang dipertemukan di acara Misi Dagang," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Pasar Malem Tjap Toendjoengan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal

Komoditas yang banyak terjual dari Jawa Timur ke DKI Jakarta dalam misi dagang ini adalah produk olahan ikan, beras, telur ayam, bibit, keramik, kopi, cabai, bawang merah, bawang putih, rempah, rokok, gula, olahan ikan, sayur, buah, hasil olahan buah, alat kesehatan, daging produk herbal dan bahan bangunan.

Sedangkan produk yang banyak dibutuhkan Jawa Timur dari DKI Jakarta berupa produk industri bahan kimia kendaraan bermotor sepatu Besi beton garmen biji plastik besi baja gulungan dan alat listrik.

selama ini, misi dagang antara Jatim bersama DKI Jakarta telah terlaksana sebanyak 4 kali. Momen tersebut dilaksanakan pada 2016, 2017, 2018 dan 2019 dengan mencatatkan nilai total transaksi sebesar Rp3,699 triliun.

Baca juga: Secara Hukum, Jakarta Bukan Ibu Kota RI

Mantan Bupati Trenggalek itu menyatakan, karakteristik kedua provinsi yang berbeda itu ditunjukkan oleh ekonomi Jatim yang didominasi Sektor Industri Pengolahan (30,94%), Perdagangan (18,68%) dan Pertanian (10,84%).

Sedang ekonomi DKI Jakarta sendiri didominasi Sektor Perdagangan (16,62%), Industri Pengolahan (11,37%), Jasa Keuangan (11,27%), Konstruksi (11,27%) dan Informasi Komunikasi (9,41%).

"Saya berharap besarnya potensi dua provinsi yang menyumbang sepertiga ekonomi nasional ini mampu menjadi sinyal sekaligus katalis dalam pemulihan ekonomi nasional melalui kerjasama antara Jatim dengan DKI Jakarta," ujarnya.

Baca juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

"Kita berharap bisa memasok lebih banyak kebutuhan masyarakat DKI Jakarta, dan lebih jauh bisa memperluas akses pasar para pelaku usaha kita dari Jawa Timur," tegas Emil Dardak. Dsy16

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru