Semester I, Arus Petikemas di Terminal Teluk Lamong Naik 10,13 Persen

surabayapagi.com
Aktivitas bongkar muat petikemas di Terminal Teluk Lamong. SP/doc TTL

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Arus petikemas di Terminal Teluk Lamong selama semester I tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 10,13% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

Secara akumulasi jumlah arus petikemas di semester I-2021 mencapai 368.144 TEUs. Sementara untuk periode yang sama tahun 2020 sebanyak 334.292 TEUs.

Baca juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Menurut Direktur Operasi dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong, Warsilan, rata-rata kenaikan tersebut akibat meningkatnya jumlah kunjungan kapal baik kapal domestik maupun internasional.

Berdasarkan perhitungan kunjungan kapal yang sandar di Terminal Teluk Lamong (TTL) pada semester I tahun 2021 tercatat 694 unit kapal, jumlah ini mengalami kenaikan 21,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencatat 569 unit kapal.

"Peningkatan kunjungan kapal karena adanya kapal-kapal ad-hoc dari beberapa pelayaran baik internasional maupun domestik yang sandar di Terminal Teluk Lamong," kata Warsilan dalam keterangan resminya yang diterima Surabaya Pagi, Senin (26/07/2021).

Penambahan kunjungan kapal sendiri kata Warsilan, berasal dari beberapa agen pelayaran serta tambahan pelayaran Internasional yang tergabung dalam CIS Service (OOCL, ONE, dan GSL).

Baca juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Tak hanya itu, tambahan angkutan laut negeri yang sandar di dermaga internasional maupun domestik juga berpengaruh pada peningkatan arus petikemas di TTL. Adapun angkutan laut yang sandar di dermaga internasional adalah KMTC Line, GSL Line, Cosco, CMA. Sementara di dermaga Domestik seperti kunjungan kapal dari Mentarimas Multimoda untuk rute bagian timur seperti Ambon, Maluku, dan Sulawesi. 

Kendati terjadi kenaikan arus petikemas dan kunjungan kapal, Warsilan menyampaikan, ada penurunan untuk komoditi curah kering sebanyak 12,67 persen atau sekitar 1.418.369 ton.

Tahun 2020, di semester I jumlah komoditi curah kering mencapai 1.624.170 ton. Musabab penurunan tersebut akibat turunnya produksi bahan pangan dan pakan ternak akibat pandemi covid-19 serta adanya hambatan negara asal komoditi curah kering sehingga berimbas pada mundurnya proses pemuatan barang dan jadwal kedatangan kapal. 

Baca juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

"Semoga tahun ini TTL dapat mencapai target kinerja sesuai dengan yg direncanakan, karena kami melihat adanya peluang untuk terus bertumbuh" katanya berharap. sem

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru