Stres Pengaruhi Pola Pikir Anak

surabayapagi.com
Bukik Setiawan, Psikolog Anak/Ketua Yayasan Guru Belajar

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - PEMBELAJARAN Jarak Jauh (PJJ) yang tidak diimbangi pola pendidikan dan pendampingan juga berdampak pada mental anak. Bisa jadi tingkat stres terhadap anak akan mempengaruhi pola pikir dan psikologi anak.

Baca juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Salah satu bagian otak yang menjadi pusat kembang dalam pola pikir dan psikologi anak adalah hippocampal (otak bagian depan). Apabila tingkat stres yang diberikan semakin banyak, maka kinerja hippocampal akan semakin menurun pula.

Stres itu banyak terjadi karena anak selalu diberikan tugas terus-menerus dari sekolah.

Untuk itu dalam belajar online, agar tidak menimbulkan stress pada anak, harus segera diantisipasi.  Syarat pertama adalah pihak sekolah harus melakukan pembelajaran yang bermakna. Pelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang berhubungan dengan keseharian anak.

Jadi bukan mempelajari sesuatu yang turun dari langit. Seringnya anak itu pelajari hal yang sebetulnya turun dari langit.

Baca juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Lalu, perlu ada komunikasi yang intens antara sekolah dan orangtua. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan pembelajaran yang sesuai dengan jadwal orang tua. Karena seringkali dalam satu rumah tangga hanya ada satu handphone / gadget yang selanjutnya dipergunakan bersama.

Kalau pembelajaran online itu harus disepakati dengan orang tua. Kalau orang tua hanya punya satu HP khan repot. Orang tua berangkat kerja anaknya akhirnya tidak bisa belajar dong. Terus terkait bentuk tugas, jadwal pengumpulan tugas, yang penting harus selalu komunikasi.

Syarat terakhir adalah keterlibatan orang tua. Keterlibatan orang tua yang dimaksud bukan hanya sekedar mendampingi anak, melainkan orang tua juga dibimbing terkait pelajaran yang diajarkan oleh sekolah kepada siswa.

Baca juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Karena tidak semua orang tua itu mampu (punya kompentensi) dalam mengajar dan mendampingi anaknya, jadi komunikasi antara sekolah dan orang tua ya fungsinya untuk itu. Melatih agar orang tua akhirnya mampu (mengajarkan anaknya).

Tapi kalau ada sekolah yang hanya mengejar capaian nilai dan akreditasi, saya rasa kalau masih seperti itu terus bisa buat anak stres, sudah gak ditemani guru suruh ngerjain soal sebanyak-banyaknya lagi. sem

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru