Tinjau Bibit Pisang, Produk Pisang Bisa Ekspor

surabayapagi.com
Gubernur Khofifah melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Rabu (17/03/2021). SP/ MOCHAMMAD KASYFI FAHMI 

SURABAYAPAGI, Malang - Didampingi Wakil Bupati Malang Didik Gatot, beberapa Kepala OPD, dan belasan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pisang Malang Raya (Pismara), Gubernur Khofifah melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Rabu (17/03/2021).

 Selain melihat secara dekat kebun milik warga setempat, mantan Menteri Sosial RI ini juga melakukan proses tanam tunas pisang, yang masih menggunakan teknik Tumpang Sari karena keterbatasan lahan. 

Baca juga: Pemkab Malang akan Kembali Menggelar Sambang Desa Wisata

 Dalam agenda tersebut, Khofifah Indar Parawansa pun memberikan tetenger nama pisang seberat puluhan kilogram untuk satu tandannya dengan nama 'Pisang Mulia'. Nama tersebut disematkan, sesuai dengan tempat asal pisang tersebut tumbuh subur di kawasan Desa Srimulyo. 

Dihadapan Gubernur Khofifah, para kelompok tani menyampaikan, keinginan mereka agar terfasilitasi pemerintah, utamanya pengembangan area penjualan. 

"Meski sudah 11 tahun mengembangkan budidaya Pisang Mulia, pemasaran  baru  mencakup wilayah Surabaya dan Pulau Bali," ujar Lilik Sugianto, salah satu petani Pisang Mulia Srimulyo. 

Baca juga: Bansos Anak Yatim di Malang akan Naik

 Lilik menyampaikan, proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur dan rasa layaknya Pisang Cavendish dan penampilan seperti Pisang Ambon ini hanya dilakukan satu tahun sekali di masa tanam pertama.

 Selanjutnya, jika sudah berbuah kembali, panen dapat dilakukan setiap empat bulan sekali. Menurut mereka, tidak ada perawatan khusus untuk membuat pisang berbuah lebat dan besar, jika dibandingkan ukuran pisang pada umumnya.

Baca juga: Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

 Menanggapi hal itu, Khofifah menyampaikan bahwa soal kendala proses registrasi baik tanah maupun bibit yang dialami para petani pisang setempat langsung diinstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang mendampingi kunjungan untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

 "Ini dilakukan agar produk pisang bisa ekspor. Proses inilah yang akan bisa memberikan nilai tambah agar pasar semakin luas dan harga semakin bagus," tuturnya. mbi

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru