Unair Kirim 11 Nakes dan Relawan Bantu Korban Badai Seroja NTT

surabayapagi.com
Pelepasan para relawan Unair dalam misi bakti sosial badai serojo di NTT/ . .SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI,Surabaya - Sebagai wujud kepedulian dan pengabdian masyarakat, fakultas kedokteran Universitas Airlangga (Unair) hari ini, Rabu (14/04/2021) memberangkatkan 11 orang tenaga medis dan relawan menuju ke wilayah bencana banjir bandang akibat badai seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keberangkatan mereka dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) bersama beberapa perwakilan dari rektorat di halaman depan Fakultas Kedokteran Kampus A Unair.

Baca juga: Sosialisasikan Pola Hidup Sehat, FK Unair Gelar Medic Air Run 2024

Dalam sambutannya, dr. Budi menjelaskan, para relawan yang dikirim ke NTT selain bertugas untuk menangani masalah medis, juga akan menangani masalah non medis seperti perbaikan ekonomi keluarga, penyediaan air bersih dan hal teknis lainnya.

"Kami bekerjasama dengan seluruh civitas akademika di Unair. Jadi bukan hanya masalah medis, masalah ekonomi pun ada ahli ekonomi dari fakultas ekonomi yang kami kirim ke sana," kata dr. Budi saat ditemui di Kampus A Unair, Rabu (14/04/2021).

Selain ahli ekonomi, pihaknya juga mengirimkan ahli psikolog khusus untuk menangani penyembuhan trauma para korban akibat bencana.

"Jadi ini merupakan bentuk pengabdian kami, karena dalam tri dharma perguruan tinggi itu ada pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Saat ini kami lakukan pengabdian itu," ucapnya

Lebih lanjut, ia katakan, pelayanan non medis bukanlah yang pertama. Sebelumnya saat bencana di Mamuju dan Majene, tim relawan Unair yang dikirim menggunakan Kapal RS Terapung Ksatria Airlangga juga berupaya melakukan pemulihan ekonomi dan penyediaan air bersih bagi masyarakat yang terkena bencana.

"Di Mamuju dan Majene itu, tim kami bahkan sampai turun membantu menyambungkan kembali pipa-pipa (air) yang terputus," ucapnya.

Baca juga: Empat Kampus di Surabaya, ikut Bergolak

Sementara itu, Direktur Kapal RS Terapung Ksatria Airlangga dr. Agus Harianto, Sp.B menjelaskan, ke-11 tim yang berangkat hari ini merupakan tim susulan. Sebelumnya pada 9 April lalu kurang lebih sekitar 40 tim nakes dan relawan telah diberangkatkan menggunakan Kapal RS Terapung Ksatria Airlangga. 

"Misi tim ini adalah berkaitan dengan pemulihan trauma korban, penyediaan air bersih, reboisasi, penyediaan dapur pengungsi, pendistribusian bantuan logistik, pemulihan ekonomi keluarga serta pemberian edukasi tentang covid-19," ucapnya

Tak hanya itu, dokter spesialis ortopedi dan spesialis bedah pun diturunkan oleh Unair untuk membantu para korban yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Salah satu relawan yang juga adalah chief bedah umum, dr. Djoko Supriandono mengaku, dirinya diminta untuk turut membantu para korban bencana di NTT.

Baca juga: Aksi Ksatria Muda Airlangga, Tandingan UNAIR Memanggil?

"Ya ini merupakan tugas mulia ya, apalagi saya ditunjuk langsung untuk membantu para korban. Khusus untuk bedah," kata dr. Djoko kepada Surabaya Pagi

Misi kemanusiaan di NTT bukanlah yang menjadi pengalaman pertama bagi Djoko. Sebelumnya, saat bencana di Palu, ia dipercayai untuk membantu para korban bencana.

"Jadi ini bukan yang pertama bagi saya, saya berharap dapat berkontribusi lebih dan membantu para korban bencana di NTT," pungkasnya.sem

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru