Petani Diwajibkan Patuhi Protokol Kesehatan Covid 19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jun 2020 18:04 WIB

Petani Diwajibkan Patuhi Protokol Kesehatan Covid 19

i

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Karyadi.

SURABAYAPAGI, Surabaya- Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur memberikan informasi mengenai protokol kesehatan untuk para pekerja di lapangan. Seperti pada  sektor perkebunan tebu dan perkebunan kopi yang selama ini sudah berjalan. Sebelum bekerja para petani selalu dicek suhu serta di-rapid test untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Karyadi, program dari instansi yang ia pimpin sudah berjalan dan menuai hasil.  Namun, Karyadi tak menampik jika pandemi Corona berdampak negatif. Di antaranya, harga kopi di Jawa Timur menjadi turun 20 hingga 30 persen dan  dan ekspor menjadi lambat. Kopi tersebut diantaranya adalah kopi Arabika, kopi Robusta dan kopi Excelsa. Meskipun kopi Arabika di tanamnya di ketinggian 800-900 keatas, dari sektor perkebunan masih berjalan dengan lancar. “Setiap tahun kopi sudah menghasilkan sekitar 60.000 ton dengan konsumsi Jawa Timur 45 ribu ton,” ucap Karyadi kepada Surabaya Pagi, Selasa (9/6/2020).

Baca Juga: Harga Tembakau di Probolinggo Tembus Rp45 Ribu per Kg

Ia menambahkan, dari sektor perkebunan tebu, yang paling penting kelancaran dalam proses ke pabrik serta penggilingan tebu agar tidak ada kendala serta hambatan dalam produksi. Tebu sendiri di Jawa Timur sudah menghasilkan gula 1 juta 46 ton setiap tahunnya.

Baca Juga: Harga Tembakau di Kabupaten Magetan Melambung Tinggi

“Untuk sektor perkebunan Kakao juga masih lancar dan setiap tahunya Kakao di Jawa Timur produksinya sekitar 30 ribu ton,” terangnya lagi.

Karyadi mengimbuhkan, Kakao kalau diolah dengan baik bisa menjadi nilai tambah tinggi. Karena hasil panen Kakao yang sehat setiap 2 minggu sudah berbuah dan bisa dipetik oleh petani. Produksi Kakao di Jawa Timur sudah diolah di pabrikan yang berada di Mojokerto, Kediri, Trengalek dan Madiun yang sudah menghasilkan 50 varian seperti macam-macam coklat hingga sampai permen. “Ini menjadikan nilai pendapatan Kakao sangat tinggi dan Kakao juga banyak diekspor. Harga Kakao untuk yang kering dijual Rp 35 ribu per I kg,”jelasnya.

Baca Juga: Lahan Rusak, Petani Tembakau di Jember Minta Bantuan Pemkab

Untuk panen Tembakau Jawa Timur, setiap tahunya menghasilkan 132 ribu ton dengan 57% dari produksi Nasional. Dari semua sektor perkebunan seperti cengkeh juga setiap tahun masih produksi lancar. “Yang menjadi kendala dari perkebunan tembakau,  dari segi tanam hanya bisa di musim kemarau. Karena di musim hujan, penanaman tembakau menjadi gagal dan tidak lancar,” pungkas Karyadi. wnn

Editor : Aril Darullah

BERITA TERBARU