SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ketua PHRI Jawa Timur, Dwi Cahyono mengungkapkan kini bisnis hotel dan restoran, mulai menggeliat. Ini setelah mendapat support Perwali Surabaya Nomor 28 tahun 2020.
"Kita juga menginstruksikan ke anggota untuk mematuhi protokol kesehatan. Banyak hal yang memang dipertimbangkan, pertama adalah kesehatan, memang dimana pun sudah transisi new normal tapi kita tetap harus berpegangan pada protokol kesehatan" ungkap Dwi Cahyono kepada Surabaya Pagi, di Surabaya, Rabu kemarin (17/6/2020).
Baca Juga: Okupansi Hotel Diproyeksikan Meningkat 10 Persen saat Libur Lebaran
Dwi cahyono menyatakan bisnis hotel dan restoran di Surabaya sudah buka kembali, namun sebetulnya bisnis tersebut belum kembali pulih. "Ada pembatasan-pembatasan volume, dengan dibatasi hanya 50% saja. Kita sudah persiapkan semuanya, jadi prosedur atau segala macam. Nantinya ada verivikasi dari pemerintah untuk mendukung keberlanjutannya untuk memantau kesulitannya dan itu juga tugas PHRI" jelasnya.
Ia menambahkan PHRI memiliki tugas untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi hotel dan restoran yang di naunginya.
Baca Juga: Momentum Libur Sekolah dan Tahun Baru, Reservasi Hotel Naik 50 Persen
"Kita bisa membantu pemerintah dengan pemantauan seperti itu, jadi untuk monitoring kita juga lakukan. Kita harus memastikan anggota bidang hotel dan restoran segala macam dengan kondisi yang memang harus dipantau. Kita bersama-sama mengupayakan agar bisnis bisa kembali lagi, pengunjung juga belum normal. Masih merangkak pada 10% hingga 15%" imbuhnya.
Disinggung soal hukuman atau punishment yang berlaku bila ditemukannya hotel maupun restoran yang tidak mematuhi prosedur protokol kesehatan, Dwi Cahyono menjelaskan bila PHRI menjaga anggotanya agar tidak melanggar prosedur tersebut
Baca Juga: Okupansi Hotel di Bromo Masih di Bawah Angka 40%, Lesu Saat Nataru
"Kita justru menjaga, kalau punishment begitu untuk efek jera pemerintah akan memberlakukan bila melanggar atau belum mematuhi prosedur protokol kesehatan mungkin ada peringatan pertama, kedua. Kami justru mendampingi mereka untuk memberikan solusi jalan keluar, apa kesulitan mereka untuk prosedur protokol kesehatan yang memang butuh pembiayaan juga. Maka kita memberikan pendampingan untuk itu" pungkasnya. byt
Editor : Moch Ilham