Pasar Keputran Surabaya Kembali Dibuka, Pedagang Wajib Pakai Masker

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Jul 2020 11:19 WIB

Pasar Keputran Surabaya Kembali Dibuka, Pedagang Wajib Pakai Masker

i

Pasar Keputran dibuka kembali Minggu (26/7/2020). SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pasar Keputran Utara mulai dibuka kembali untuk para pedagang setelah hampir sepekan diliburkan akibat 37 orang positif COVID-19. Kini pusat perkulakan sayur mayur di Surabaya itu kembali bergeliat.

Sekitar pukul 15.30 WIB para pedagang sayur dan pemilik lapak di Pasar Keputran Utara mulai berdatangan. Mereka menggunakan masker. Meski beberapa masih terlihat bergerombol. Mobil mengangkut sayuran juga mulai memasuki areal pasar. Petugas dari PD Pasar Surya selaku pengelola pasar juga sudah siaga.

Baca Juga: Deretan Event di Surabaya Sepanjang Mei 2024

Petugas dari PD Pasar Surya juga terlihat menggunakan face shield dan juga sarung tangan. Mereka berjaga di depan pintu-pintu masuk satu arah. Para pedagang yang masuk dilakukan pengecekan suhu dan diminta untuk mencuci tangan. Petugas juga terlihat berkeliling mengingatkan para pedagang dalam dua bahasa yakni bahasa Madura dan bahasa Indonesia untuk tertib protokol kesehatan.

 Salah satu koordinator pedagang Muhammad mengaku berterima kasih ke Pemkot Surabaya yang memperbolehkan Pasar Keputran Utara dibuka kembali.

"Terima kasih kepada Pemerintah Kota yang memperhatikan masyarakat kecil, khususnya pedagang Pasar Keputran," kata Muhammad, Minggu (26/7/2020).

Para pedangang boleh masuk kembali tetapi diwajibkan menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Ratusan Buruh Sudah Padati Frontage Ahmad Yani, Siap Menuju Kantor Gubernur Jatim

"Yang tidak pakai masker ditolak masuk. Karena untuk menjaga kebersihan dan keamanan, itu hasil pertemuan kami," ujar Muhammad.

Pedagang sayur asal Batu, Siaminto mengaku menyambut baik dibukanya kembali Pasar Keputran.

"Ya lebih baik. Daripada ditutup lama nanti kasihan petani malahan nggak bisa menjual," ungkap Siaminto.

Baca Juga: Menjelang Pendaftaran, PDIP Surabaya Bahas Persiapan Pilkada 2024 

Siaminto mengakui jika pedagang bisa saja mematuhi protokol kesehatan. Namun menurutnya pembeli yang sulit diatur.

"Kalau pedagang bisa. Kalau pembeli itu yang susah, pembeli kan dari mana-mana. Kadang mereka kan takut kalau ada rapid test, jadi pembelinya berkurang," tandas Siamonto.   dsy2

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU