Kontak Erat 22 Orang di Lumbung Pangan akan 'Dikejar' Pemkot

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Agu 2020 22:10 WIB

Kontak Erat 22 Orang di Lumbung Pangan akan 'Dikejar' Pemkot

i

Suasana di Lumbung Pangan Jatim. SP/Patrik Cahyo

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya yang sekaligus Kepala BPB dan Linmas Surabaya, Irvan Widyanto, saat ini akan melakukan tracing kontak erat terhadap 22 karyawan Lumbung Pangan Jatim yang terpapar positif Covid-19. “Jadi, berdasarkan informasi pemberitaan media itu, tentunya kami akan tindaklanjuti. Sebagai gugus tugas di Surabaya, tentunya kami akan melaksanakan tracing ke sana,” kata Irvan, Kamis (20/8/2020).

Tracing tersebut dilakukan bagi karyawan yang tercatat sebagai warga Kota Surabaya. Sedangkan bagi karyawan yang bukan warga Surabaya, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan gugus tugas asal karyawan tersebut.

Baca Juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

“Kalau warga Surabaya, kami yang akan melakukan tracing, tapi yang bukan warga Surabaya, nanti akan kami surati daerah asal karyawan tersebut supaya ditracing pula,” tegasnya.

Menurutnya, tracing ini sangat penting untuk mencegah penularan virus. Irvan mengaku tidak menutup kemungkinan nantinya karyawan yang berasal dari Surabaya itu, akan dilakukan treatment seperti yang sudah dilakukan selama ini kepada warga yang positif Covid-19

“Treatment-nya nanti akan dites swab dulu, jika positif dan menunjukkan gejala, akan langsung kami larikan ke rumah sakit yang menangani Covid-19. Sedangkan jika positif tapi tidak menunjukkan gejala, nanti akan kami isolasi di Hotel Asrama Haji,” ujarnya.

Irvan kemudian mengimbau kepada seluruh warga yang beraktivitas di Kota Surabaya, terutama warga Kota Surabaya, untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya.

Sebab, sampai saat ini pandemi Covid-19 belum selesai sepenuhnya di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya. “Ini pandemi nya belum selesai, jadi tolong tetap menjaga protokol kesehatan, jangan lupa selalu patuh menggunakan masker dan sering cuci tangan. Jadi, ayo biasakan yang tidak biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Febria Rachmanita selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya saat di konfirmasi mengatakan bila pihaknya telah melakukan tracing pada tanggal 18 Agustus.

"Sudah dilaksanakan untuk pegawai-pegawainya. Kalau kantor masih tutup. Sejak dapat data konfirmasi kami langsung lakukan tracing pada tanggal 18 Agustus," pungkasnya.

Surabaya Zona Merah Lagi

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Melihat banyaknya karyawan Lumbung Pangan Jatim yang terpapar Covid-19, ternyata membuat status kota Surabaya kembali menjadi zona merah lagi. Zona merah berarti penularan Covid-19 di Surabaya masih sangat rentan.

dr Makhyan Jibril Anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim di Surabaya, Rabu (19/8/2020), membenarkan status zona merah Kota Surabaya tersebut dan telah ditampilkan pada laman Satgas Covid-19 Pusat di https://covid19.go.id/peta-risiko.

“Surabaya dari sebelumnya sempat zona oranye (jingga), sekarang kembali menjadi merah, maka otomatis Satgas Covid-19 Jatim juga mengikuti. Karena zona itu kewenangan pusat,” ujar dr Jibril, kepada Surabaya Pagi.

Selain Kota Surabaya, daerah yang berstatus zona merah lainnya adalah Kabupaten Sidoarjo.

Sementara itu, untuk situasi Covid-19 di Jawa Timur berdasarkan data nasional yakni Kamis (20/8/2020) per pukul 16.00 WIB, terkonfirmasi 335 kasus baru atau total kumulatif mencapai 28.886 kasus.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Dari jumlah tersebut, konfirmasi dirawat sebanyak 4.732 orang atau 16,38 persen.

Terkait konfirmasi pasien sembuh atau terkonversi negatif dari Covid-19, hari ini tambahannya 444 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 20.076 orang atau 76,43 persen.

Lalu untuk pasien terkonfirmasi meninggal dunia pada hari ini sebanyak 19 orang, sehingga totalnya sampai sekarang sudah 2.074 orang atau 7,19 persen.

Dengan demikian, berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional tersebut, di Jatim belum ada satu pun daerah yang berstatus zona hijau atau tanpa kasus serta tidak terdampak. byt/adt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU