Kasus Covid-19 Jatim Naik, BNPB Sebut Masih Terkendali

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Jun 2021 13:47 WIB

Kasus Covid-19 Jatim Naik, BNPB Sebut Masih Terkendali

i

Rapat koordinasi bersama Forkopimda Jawa Timur di Mapolda setempat, Senin (7/6) malam. SP/PEMPROV JATIM

SURABAYAPAGI, Surabaya - Kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti di Bangkalan disebut masih bisa dikendalikan oleh Satgas Penanganan COVID-19. Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito usai rapat koordinasi bersama Forkopimda Jawa Timur di Mapolda setempat, Senin (7/6) malam.

"Jatim secara konteks nasional untuk perkembangan COVID-19 tidak pada posisi teratas. Tapi terkendali. Ada peningkatan tapi semua masih dapat ditangani dengan baik," ujar Ganip, Senin (7/6) malam.

Baca Juga: Asrama Haji Surabaya Mulai Terisi Pasien Covid-19 Lagi

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, total terkonfirmasi positif di Jatim sebanyak 156.627 kasus. Dari data itu, 143.142 sembuh, 11.583 meninggal dunia dan 1.902 dirawat. Khusus Bangkalan, sekarang ini ada 115 kasus aktif. 

Terkait Bangkalan, sambung Ganip, berdasarkan informasi yang dari bupati dan gubernur kalau sudah ditangani dengan baik. Seperti disediakannya rumah sakit darurat lapangan untuk menekan tingginya okupansi tempat tidur pasien di RSUD Bangkalan. 

Baca Juga: Covid-19 Naik, RSUD Dr Harjono Ponorogo Tutup Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam

"Operasional rumah sakit sudah mulai baik, kalau diukur dari persentase BOR (Bed Occupancy Rate) cukup, langkah-langkah dari pemprov untuk menyalurkan keterbatasan di sana," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Ganip terus memonitor perkembangan COVID-19 di daerah-daerah seluruh Indonesia termasuk Jatim. Dia menginstruksikan, 3T (Testing, Tracing dan Treatment) harus terus ditingkatkan. Tak kalah pentingnya, mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, PMI Kota Mojokerto Gencarkan Semprot Disinfektan

"Prokes memakai masker ini kuncinya, lalu menjaga jarak, hidup segat mencuci tangan dan menghindari kerumunan ini perlu ditegakan," katanya. 

"(Salah satu yang dilakukan) penyekatan di perbatasan Surabaya untuk mengontrol, menegakan prokes. Karena yang bawa virus ini manusia, mobilitas manusia dikontrol," ujarnya, menambahkan.nt/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU