SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Di masa pandemi Covid 19, kedisiplinan dan ketaatan warga pada protokol kesehatan (prokes) menjadi obat utama untuk menekan angka penyebaran. Untuk itu, pihak tiga pilar dari berbagai kecamatan di Kota Surabaya mempunyai strategi tersendiri guna memutus rantai persebaran virus corona. Salah satunya adalah Polsek Sukomanunggal.
Kompol Esti Setija Oetami selaku Kapolsek Sukomanunggal memiliki strategi khusus untuk mensosialisasikan prokes kepada masyarakat, utamanya yang mokong.
Baca Juga: Kerap Mendengar Bisikan Gaib, Pria Paruh Baya di Surabaya Hendak Bunuh Diri
"Di setiap tempat pasti ada, disini saya langsung blusukan untuk mengingatkan prokes maupun vaksin saya rayu juga intinya pendekatan secara humanis", Ujar Esti saat ditemui Surabaya Pagi di ruangannya.
Ia memberikan contoh ketika ada warga yang menolak divaksin karena takut, ia langsung mendatangi bersama tiga pilar untuk memberikan pengertian bahwa vaksin itu penting dan aman.
"Kadang saya rayu dulu mas, saya ajak ngomong pas disuntik saya tanya - tanya aja untuk ngalihkan perhatiannya", ujarnya sambil tertawa.
Baca Juga: Giliran 3 Personil Polsek Sukomanunggal Kena Narkoba
Di masa pandemi ini, Esti mengaku bahwa kekurangan personil juga menjadi tantangan. Selain harus terlibat dengan program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, tugas harian untuk menekan angka kriminalitas juga menjadi kewajiban yang harus dilakukan. Untuk itu ia selalu menekankan kepada anggota di Polsek Sukomanunggal untuk tidak lelah karena menjadi polisi adalah tugas yang mulia.
"Kalo kurang ya kurang. cuman karena saya selalu terapkan kebersamaan dan kekeluargaan di Polsek Sukomanunggal. Saya juga sering bilang bahwa polisi ini tugas mulia demi kemanusiaan. Kita tidak merasa berat walaupun bekerja tidak mengenal waktu karena ikhlas aja mengabdi untuk masyarakat", ujarnya.
Terakhir, ia berpesan kepada masyarakat untuk terus bersinergi kepada pemerintah bersama tiga pilar guna memutus rantai penyebaran Covid 19.
"Saya harap masyarakat bisa mengontrol dirinya dan keluarganya untuk prokes. Tolong untuk tirakat kalo kata orang jawa itu menahan diri. Tidak berkunjung ke kerumunan, tetap jaga jarak. Kurangi mobilitas", Tutupnya. ang
Editor : Moch Ilham