Mantan Koki Kapal Pesiar yang Sukses Berbisnis Tahu Tuna

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Jul 2021 11:38 WIB

Mantan Koki Kapal Pesiar yang Sukses Berbisnis Tahu Tuna

i

Deni Hermanto dengan produk tahu tuna buatannya. SP/ PCT

SURABAYAPAGI.com, Pacitan - Deni Hermanto merupakan mantan koki kapal pesiar itu menjadi pengusaha tahu tuna yang sudah terkenal di Pulau Jawa. Melihat potensi Kabupaten Pacitan di bidang perikanan terutama ikan tuna yang  luar biasa membuat Deni semakin bersemangat dalam membangun bisnisnya tersebut.

Saat itu usaha tahu tuna mulai berdiri di sejumlah tempat. Awalnya, lulusan D3 Perhotelan dari salah satu lembaga pendidikan di Yogyakarta ini sempat ragu. Namun, peluang pun datang dari seorang kerabat yang memiliki rumah makan di Yogyakarta.

Baca Juga: Pemkab Pacitan: Pengusaha segera bayar THR Lebaran pekerjanya

Pengusaha itu meminta pasokan tahu tuna untuk memenuhi kebutuhan 3 restoran miliknya.Tahu tuna Deni makin dikenal. Sebagian pelanggan mengaku cocok dengan cita rasanya.

Permintaan pun terus bertambah. Bahkan untuk memenuhi tuntutan pasar, dia kini mempekerjakan 18 orang karyawan. Sebagian besar warga sekitar.

"Jadi dari total 120 bungkus yang kami kirim ke Jogja itu biasanya baru habis dalam 3 hari. Selama menunggu itu kami berhenti beroperasi," kata Deni.

Baca Juga: Pemkab Pacitan Pastikan Stok Beras Aman Selama Ramadhan

Hingga saat ini sejumlah kota di Pulau Jawa menjadi pangsa pasar tetap produk tahu tuna karya Deni. Seperti Bekasi, Karawang, Bogor, Solo, dan Semarang. Sedangkan di Jawa Timur meliputi Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Blitar, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, serta Malang. Bahkan, kulinernya itu sudah sampai Pulau Dewata, Bali.

"Sekarang ini produksi tiap hari rata-rata 1.200 bungkus. Bahan bakunya sekitar 1 kwintal ikan tuna," lanjutnya.

Bisnis dengan mengandalkan bahan baku ikan memang tak selamanya mulus. Saat musim badai pada September sampai April, banyak nelayan berhenti melaut. Akibatnya ikan tuna di pasaran langka. Untuk menutup kebutuhan, Deni terpaksa mengambil dari Pasuruan. Harganya pun tentu lebih mahal.

Baca Juga: Suara Pasangan Prabowo-Gibran Menang Telak di Pacitan

Kendala lainnya, hingga saat ini pengiriman produk olahan tuna masih mengandalkan angkutan bus dan travel. Cakupannya pun baru sebatas pulau Jawa. Deni berharap ke depan ada pengusaha ekspedisi yang membidik peluang tersebut. Sehingga pengiriman ke luar pulau dapat dilakukan dengan cepat.

"Insya Allah ada rencana bikin cabang di luar Jawa. Terutama untuk memenuhi kebutuhan di sana," pungkas Deni. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU