Tetap Eksis Bisnis Tosan Aji hingga Jutaan Rupiah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 06 Agu 2021 11:21 WIB

Tetap Eksis Bisnis Tosan Aji hingga Jutaan Rupiah

i

Rafiq memegang salah satu tosan aji berupa keris miliknya. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Aktivitas atau perajin tosan aji masih eksis di blitar. Salah satunya Rafiq Kamarogan yang merupakan Ketua Paguyuban Panji Patria dan kerap diminta sebagai mentor perajin dari daerah lain.

Selain karena memang piawai dalam mengolah tosan aji, juga salah satu inisiator berdirinya paguyuban pecinta dan pelestari tosan aji di tingkat nasional atau yang biasa disebut dengan senapati nusantara.

Baca Juga: Bisnis Kacang Sukro Beromzet Miliaran

Selain itu, pengetahunnya tentang mengolah metal menjadi pusaka tak diragukan. Bahkan dia memiliki banyak anak didik karena sering diminta menjadi mentor untuk para perajin tosan aji. "Di bali itu, pemerintahnya memberikan pelatihan bagi para perajin atau pandai besi untuk membuat tosan  aji. Meski umurnya rata-rata sudah tua, mereka belajar dengan cepat karena dasarnya memang sudah menggeluti pandai besi," ujarnya.

Dia mengaku, senang memberikan bimbingan tersebut. Bukan karena honorariumnya. Namun, bagi Rafiq, hal ini bisa menjadi sarana pelestarian warisan kebudayaan nusantara. Sebab, diketahui juga ada beberapa negara yang juga memiliki ketertarikan terhadap seni tempa tosan aji.

Disisi lain, hal ini juga bisa menjadi sarana untuk memperluas pasar. Artinya, dari banyaknya anak didik tersebut, sekaligus melebarkan sayap untuk memperkuat jaringan. Meskipun kadang ada juga yang sedikit merepotkan. Misalnya dengan memintanya untuk membantu memenuhi pesanan.

Baca Juga: Rintis Usaha Helm Retro Beromzet Ratusan Juta

Tosan aji menjadi ladang utama bagi rafiq. Bukan lagi sebagai hiburan atau aktivitas tambahan. Dia hidup dan mencukupi kebutuhannya dari tosan aji. Baik itu jual beli ataupun produksi.

Maklum saja, satu bilah keris buatannya mampu dijual hingga Rp 100 juta. Menurut dia, tidak mesti barang lawas itu memiliki nilai ekonomi tinggi. Begitu juga sebaliknya, produk anyar tidak juga selalu bernilai rendah. Itu tergantung seni dan kondisi barang.

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

"Selama ini yang kadang masih banyak salah kaprah itu disana, padahal produksi anyar dibentuk model lama juga bisa. Tapi bagi mereka yang sudah lama bergelut dengan tosan aji pasti paham," terangnya.

Yang kini sedikit mengganggunya, adalah kelangsungan keris atau tosan aji. Sebab, dia melihat gelagat beberapa negara yang mulai melirik keris sebagai salah satu warisan mereka. Meskipun UNESCO sudah mengakui keris sebagai warisan budaya Indonesia. "Kami sudah mengajukan Hari Keris Nasional, tapi belum juga mendapatkan respon positif," bebernya. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU