SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathony menyatakan, tidak banyak yang mau mendarmabaktikan hidupnya untuk mengurusi kepentingan masyarakat melalui partai politik. Inilah yang disebut kader.
Maka nilai kerelaan warga tersebut, menurut Toni, panggilan Arif Fathony, harus dibalas dengan terus mengasah kemampuan kader dengan pendidikan politik yang berkesinambungan. Hal ini agar menghasilkan kader-kader yang bisa menjadi pejuang kemanusiaan.
Baca Juga: HUT Golkar ke 60, Golkar Surabaya Akan Berangkatkan 60 Bus Ziarah Wali Lima
"Karena hakikat kerja politik adalah kerja kerja kemanusiaan," ujar Toni, Jumat (22/10).
Lebih jauh, menurut Toni yang juga anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, partai politik adalah produsen pemimpin, maka partai politik harus terus mengasah dan meningkatkan kemampuan kader agar tidak tergilas dengan perubahan yang terus bergerak. Karena pengetahuan laksana pisau, ia terbuat sejak awal dengan tajam, namun jika tidak diasah lama lama akan tumpul.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Politisi Muda Golkar Siap Emban Amanah Warga Surabaya
Demikian dengan pengetahuan manusia, jika tidak diasah dengan nutrisi pengetahuan, maka lama lama akan menurun kemampuan analisanya."Kalau sudah demikian akan menghasilkan kesimpulan yang keliru dan gagap harus berbuat apa untuk masyarakat," ungkap Toni.
Untuk itu, mantan jurnalis ini tidak ingin Partai Golkar hanya menjadi partai elektoral yang hanya hadir lima tahun sekali.
Baca Juga: Grand Master Politik Berselancar ke Partai Golkar
"Kami ingin menjadi organisasi politik yang menghasilkan kader-kader berkualitas yang siap dikaryakan untuk bangsa dan negara. Sehingga masyarakat menjadikan Partai Golkar yang berusia 57 tahun ini menjadi tempat menitipkan aspirasi dan menitipkan kehendak arah pembangunan di Kota Surabaya," pungkas dia. Alq
Editor : Moch Ilham